Karadzic Perintahkan Penyerangan terhadap Rumah Kaum Muslim

DEN HAAG-Mantan pemimpin Serbia Bosnia, Radovan Karadzic, memerintahkan penyerangan terhadap rumah-rumah yang dihuni kaum Muslim di Kota Pale, Serbia. Perintah itu tak hanya dikumandangkan sekali, namun beberapa kali dalam berbagai kesempatan secara terbuka. Hal itu diungkapkan seorang saksi yang dihadirkan dalam Pengadilan Kejahatan Perang International Criminal Tribunal for the former Yugoslavia (ICTY) atas mantan orang nomor satu Serbia Bosnia yang kini menghadapi dakwaan genosida itu.

Seorang saksi penuntut, Sulejman Crncalo, bersaksi bahwa Karadzic telah mengatakan kepada orang banyak dalam sebuah pidato terbuka mengenai hal ini. Ia mengatakan cara itu adalah “cara untuk mempertahankan rumah Serbia” . Dia sendiri mendengar langsung dalam sebuah pidato pada bulan Juni 1992. “Itu kata-kata mengerikan di telinga kita,” kata Crncalo di pengadilan PBB itu.

Karadzic membantah 11 tuduhan genosida, kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam perang Bosnia 1992-1995. Pada hari Selasa, saksi penuntut pertama berkataayah mertuanya telah dibakar hidup-hidup oleh pasukan Serbia dekat Sanski Most pada tahun 1992.

Ahmet Zulic, saksi penuntut pertama, juga mengatakan ia telah menyaksikan pembantaian Juni 1992 sekitar 20 orang Muslim yang dipaksa untuk menggali kuburan mereka sendiri dan kemudian ditembak atau leher mereka dipotong oleh seorang tukang daging Serbia. Namun Karadzic membantahnya dan menyatakan tukang jagal itu siap untuk menuntutnya karena fitnah.

Namun Zulic membalasnya dengan menunjuk ke bekas luka di lehernya. Ia menyatakan tukang daging itu meninggalkannya setelah yakin dia mati. Ia juga menunjukkan giginya yang rontok akibat moncong senjata tentara Karadzic yang dimasukkan ke dalam mulutnya.

Crncalo, saksi penuntut kedua, tinggal di Pale, sebelah timur Sarajevo, sampai ia diusir oleh pasukan Serbia pada tahun 1992. Pada bulan Juni tahun yang sama, ia mendapati dirinya berdiri di kerumunan sekitar 20m dari Karadzic, saat mantan pemimpin Serbia Bosnia berpidato, katanya.

“Dia mengatakan kepada hadirin bahwa setiap rumah muslim harus diserang karena itulah cara untuk mempertahankan rumah Serbia.”

Mr Crncalo mengatakan kepada pengadilan bahwa ia dan keluarganya terpaksa meninggalkan Pale sebulan kemudian, dan menghabiskan tiga setengah tahun berikutnya dengan hidup di bawah pengepungan di Sarajevo.

Dia kemudian mulai menangis saat ia menceritakan bagaimana istrinya berada di antara 43 orang tewas ketika kota itu dikupas Markale pasar pada bulan Agustus 1995. “Ada darah al di mana-mana, mengalir di jalan-jalan, potongan-potongan daging manusia berserakan, potongan pakaian robek dan tersebar di seluruh,” katanya.

Ia melihat istrinya terbaring lemah. “Ketika saya mendatangi istri saya, ada perempuan berbaring di sebelah istri saya dan lengannya terputus dan menempel tubuh istri saya. Saya hanya menangis,” tambahnya.

Dalam sidang itu, Karadzic menyatakan belasungkawa kepada Crncalo. Dia mengatakan akan menunjukkan “siapa yang bisa Anda salahkan untuk hal ini.”

Karadzic menghadapi dua tuduhan genosida, serta sembilan dakwaan penting lainnya termasuk pembunuhan, pembasmian, penganiayaan dan deportasi paksa. Jaksa mengatakan dia mengatur sebuah kampanye “pembersihan etnis” terhadap Muslim dan Kroasia di Bosnia timur untuk menciptakan sebuah negara Serbia etnis murni.

Karadzic ditangkap pada 2008 setelah hampir 13 tahun dalam pelarian. Selama kekuasaannya, 100 ribu orang Muslim tewas secara mengenaskan. (republika.co.id, 15/4/2010)

One comment

  1. Pengadilan khilafah yang akan menghukum orang-orang Serbia yang terlibat langsung atau memerintahkan untuk membantai muslim Bosnia sesuai sanksi Islam. Tidak ada maaf terhadap kasus ini, kecuali mereka masuk Islam dan membuktikan keislamannya dengan baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*