6000 Muballighah Akan Hadiri Muktamar Muballighah Indonesia

HTI Press. Tanggal 21 April 2010 ini, digelar perhelatan akbar Muktamar Muballighah Indonesia (MMI) di Istora Senayan, Jakarta. Muktamar yang diselenggarakan oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) ini mengambil tema “Satukan Langkah, Songsong Khilafah Islamiyah.”

Tak kurang 6.000 muballighah akan hadir dalam acara ini. Mereka datang dari berbagai penjuru tanah air, mulai Aceh, Medan, Palembang, Lampung, Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makasar, Nusa Tenggara hingga Papua.

Menurut Ketua Panitia MMI Rezkiana, sejak kemarin, para peserta sudah mulai berdatangan ke ibukota Jakarta, terutama dari luar Jawa. Tentu saja, perjuangan untuk sampai ke Istora demikian besar. Ada yang rombongan dengan bus, kendaraan pribadi, naik pesawat dan kereta api. Pengorbanan itu demi memenuhi sebuah panggilan, yakni kesatuan tekad dalam memperjuangkan ideologi Islam agar diterapkan di tengah-tengah masyarakat.

Seperti diungkapkan Ustadzah Ai Fathonah dari Cicadas, Bandung. Ketua MTM Al-Mu’awanah Sie. Dakwah MTM Al-Hasanah, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah ini, mengaku prihatin dengan kondisi muslimah yang belum mengerti tentang syariat islam. Karena itu, ia sangat antusias mengikuti Muktamar ini untuk menyadarkan kaum perempuan akan kewajiban mengkaji Islam. Sebab, selama ini kendala yang ia rasakan saat membina jamaahnya adalah keengganan para perempuan itu sendiri untuk mengaji.

Di tempat terpisah, sebelum berangkat menuju Jakarta, Hj Noorkhalisah Annajwa, mubalighah asal Jumba, Kecamatan Amuntai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kalimantan Selatan menuturkan, sangat sedih dan prihatin melihat kondisi kaum muslimin sekarang, khususnya kaum perempuan. “Sebagian dari mereka masih belum memahami agama (Islam) sehingga mereka banyak yang abai terhadap agama dalam kehidupan kesehariaan. Akibatnya para muslimah cenderung terjebak dalam aktivitas-aktivitas yang sebenarnya melanggar hukum-hukum Islam,” katanya. Karena itu, ia mendukung Muktamar yang diharapkan menjadi momen penegakan syariah Islam itu.

Senada dengan itu, Ustadzah Waode Siti Rasnah, dari Kendari, Sulawesi Tenggara, sepakat bahwa penyebab keterpurukan nasib perempuan dan umat secara umum adalah diterapkannya ideologi kapitalis-sekuler yang aturannya berasal dari manusia, bukan dari Allah Swt. Menurutnya, solusi berbagai persoalan itu hanyalah kembali kepada Islam, dengan menegakkan akidah dan syariatnya. “Hanya dengan aturan Islamlah semua akan terselesaikan dengan benar. Dalam hal ini tentu kembali ke sistem pemerintahan Islam,” tegasnya.

Sementara itu, panitia pun sudah mempersiapkan segala sesuatunya agar acara berlangsung sukses sesuai harapan. Pasalnya, acara akbar ini akan sangat bersejarah, karena pertama dan terbesar di Indonesia maupun dunia.

Acara Muktamar itu sendiri, akan mulai dibuka sekitar pukul 08:45. Diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran. Ketua DPP MHTI Ishmah Cholil  akan menyampaikan sambutan. Setelah itu, berturut-turut para orator dari kalangan mubalighah terkemuka di tanah air akan berorasi. Pertama, Ustadzah Asma Amnina dengan tema “Khilafah Pembebas Perempuan dari Cengkeraman Kapitalisme”. Orasi selanjutnya Khilafah Menghentikan Konspirasi Global Menghancurkan Bangsa melalui Perempuan” oleh Ustadzah Irena Handono.

Ustadzah Iffah Rohmah menyampaikan orasinya berjudul “Khilafah: Kewajiban, Janji Allah dan Solusi Menuju Cahaya Kehidupan.” Ustadzah Lathifah Musa menyampaikan orasinya berjudul Perjuangan HT Menegakkan Khilafah Meneladani Rasulullah.” Kemudian orasi Ustadzah Emmi Khaerani berjudul “Muslimah Pejuang – Pencetak Generasi Pemimpin,” lalu Ustadzah Dedeh Wahidah menyampaikan orasi berjudul “Peranan dan Tanggung jawab Mublighoh dalam Menegakkan Khilafah.”

Terakhir, ditutup dengan orasi dari Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Ustadzah Febrianti Abbasuni dengan tema “Satukan langkah, Songsong Khilafah Islamiyah.”

Puncak Muktamar Mubalighah Indonesia, yakni dengan ditandatanganinya Amanah Ammah lil Muballighaat dan pembacaan naskah tersebut. Penandatanganan naskah kebulatan tekad tersebut menjadi momentum bersatunya para mubalighah Indonesia untuk memperjuangkan terwujudkan penerapan Syariah dan Khilafah. Acara akan ditutup dengan doa bersama.

Nah, bagi umat Islam, khususnya para muslimah dan lebih utama para mubalighah yang tidak dapat hadir mengikuti acara ini, bisa menyimak life streaming melalui www.hizbut-tahrir.or.id.[]

4 comments

  1. Laily Nida Ulhaq

    benar-benar akan menjadi peristiwa bersejarah dan mengguncang dunia…sehingga prediksi tegaknya Khilafah tak lama lagi…Allohu Akbar!!!

  2. selamat dan sukses, atas terselenggaranya Muktamar Mubalighoh Indonesia, “Satukan Langkah, Songsong Khilafah Islamiyah.”
    mudah2n dengan adanya MMI ini yang sebelumnya MUN umat tersadarkan akan wajibnya dan urgennya syariat dan Khilafah yang akan memperbaiki kondisi umat yang sekarang sedang hancur

  3. Maju terus HTI jiwaku bersamamu

  4. mudah-mudahan cita-cita kita selalu dalam lindungan Allah Maha Kuasa Allah Akbar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*