ISTORA SENAYAN JAKARTA, 21 April 2010, pukul 14:00
Perhelatan Muktamar Muballighah Indonesia (MMI) di Istora Senayan Jakarta, sejak pukul 08:00 pagi tadi (21/4), berlangsung penuh khidmat. Meski suasana semakin panas, namun tak mengurangi keseriusan peserta dalam menyimak orasi dari para pembicara.
Peserta yang berjumlah sekitar 6.000 muslimah tersebut, tak beranjak sedikitpun dari kursinya untuk mengikuti acara sampai tuntas. Ini karena di setiap sesi, selalu disipsipkan tayangan-tayangan multimedia yang menaggugah semangat peserta.
Demikian pula ketika orator ketujuh Ustadzah dedeh Wahidah Ahmad naik panggung, peserta dengan serius menyimaknya. Dengan tema “Peranan dan Tanggung Jawab Mublighoh dalam Menegakkan Khilafah”, Dedeh mengingatkan, betapa peran mubalighah sangat strategis di masyarakat.
“Muballighah adalah simpul umat, yang menjadi tempat bergantung dan menjadi rujukan atas persoalan-persoalan keumatan, sekaligus menjadi penjaga soliditas mereka. Dengan melihat potensi strategis ini, maka muballighah selayaknya menjadi sosok pionir perubahan, mengajak dan memimpin umat untuk berjuang bersama meraih kemuliaan,” katanya.
Menurutnya, ada beberapa karakter mubalighah sebagai pewaris Nabi, yakni
sebagai lambang iman dan harapan umat. Mubalighah tak kenal lelah memberikan petunjuk dengan hanya berpegang pada Islam. ‘’Merekalah yang siang hari membina umat dan membentenginya dari kekufuran, kezhaliman, dan kefasikan. Sementara, pada malam harinya, mereka duduk, sujud bersimpuh, lalu tepekur dalam doa bagi kemuliaan umat Muhammad ini. Tak ayal, mereka adalah pewaris para nabi, ‘’ ujarnya.
Untuk itu, lanjut Dedeh, mubalighah harus mengambil peran politik, yakni membina umat dan menjaga kejernihan pemikirannya, membangun kesadaran politik umat (wa’yu siyasi). Yaitu kesadaran umat tentang bagaimana mereka memelihara urusannya dengan syariat Islam. Sehingga akan muncul para muslimah yang pandai mengurus diri, keluarga dan masyarakat di sekitarnya. Ia juga pandai mendidik anak, melahirkan generasi Islami, dan berjuang di tengah masyarakat, m
emberikan solusi terhadap berbagai persoalan kehidupan dengan solusi Islam, melakukan kontrol dan koreksi terhadap penguasa (Muhasabah lil-Hukkaam). Membela, menjaga, dan mendukung upaya penegakkan syariah dan khilafah serta para pejuangnya. Menjadikan diri dan keluarga Menjadikan diri dan keluarga sebagai tauladan umat baik dalam masalah aqidah, ibadah, muamalah, maupun perjuangan Islam.
Sementara itu, Jurubicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Febrianti Abassuni berorasi dengan judul “Satukan langkah, Songsong Khilafah Islamiyah.” Ia meyakini bahwa hanya dengan cahaya Islamlah, bukan dengan yang lain, seluruh manusia di muka bumi ini bisa menjalani kehidupan menuju keselamatan di dunia dan akhirat. Namun saat ini cahaya Islam yang ada pada 1,57 milyar muslim di seluruh dunia, atau sekitar 23 % penduduk dunia ternyata belum bisa menerangi dunia untuk keluar dari kegelapan.” Cahaya Islam pada kaum muslimin, tanpa adanya Daulah Khilafah, ibarat pudarnya cahaya lilin yang tak mampu menghilangkan kepekatan gelapnya kapitalisme dan liberalism,” katanya.
Karena itu ia mengajak semua yang hadir untuk mendukung perjuangan politik Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia, untuk menyerukan dan membentuk kesadaran dunia akan hal-hal berikut ini :
1. Seluruh kaum muslimin termasuk muslimah di dunia harus bersatu agar memiliki kekuatan untuk menghapus segala bentuk penjajahan yang ada di seluruh dunia, baik penjajahan fisik maupun penjajahan non fisik.
2. Pemimpin negeri-negeri Islam harus bertanggung jawab untuk segera mengusir para penjajah dari negeri Palestina,Irak dan Afghanistan tanpa terkecuali. Mereka harus mengerahkan segenap kekuatan militernya untuk mengusir para penjajah dari negeri-negeri tersebut dalam rangka memberikan perlindungan kepada para perempuan, anak-anak dan seluruh penduduk. Seharusnya mereka selalu ingat, kalau saja Khalifah Mu’tashim mengerahkan tentaranya hanya untuk membela kehormatan seorang muslimah yang tersingkap auratnya oleh seorang panglima tentara Romawi saat itu, harusnya mereka melakukan hal yang lebih besar dari itu untuk melindungi nyawa, harta, dan kehormatan berjuta muslim dan muslimah yang terjajah secara fisik di negeri-negeri muslim.
3. Pemimpin-pemimpin negeri-negeri muslim yang terjajah secara non fisik, harus segera menghentikan ketundukan dan ketergantungannya pada negara-negara penjajah. Mereka harus mengambil alih pengelolaan seluruh aset kepemilikan umum agar mampu menyediakan lapangan kerja bagi semua laki-laki yang memiliki kewajiban nafkah, dan mampu memenuhi kebutuhan seluruh rakyatnya akan layanan umum seperti pendidikan, kesehatan, dan keamanan. Saatnya mereka berani maju untuk menyelamatkan rakyatnya termasuk kaum muslimah dari segala bentuk eksploitasi dan liberalisasi. Mereka harus berdiri di garis terdepan untuk melindungi kaum perempuan dari ide kebebasan yang menyesatkan, menghilangkan beban nafkah keluarga dari pundak seluruh perempuan, mewujudkan kondisi yang kondusif bagi mereka untuk menjalankan tanggung jawabnya yang utama sebagai ibu dan manajer rumah tangga, dengan tidak menutup peluang perempuan menjalankan kewajiban-kewajiban dan kebolehan peran perempuan di kehidupan publik.
4. Pemimpin-pemimpin negara kufur harus menghentikan perlakuan yang zholim dan tidak adil bagi muslimah yang tinggal di negara mereka. Para muslimah adalah manusia yang memiliki hak untuk hidup dan menjalankan kewajiban agamanya di mana saja ia berada. Sebagaimana Daulah Khilafah menghormati dan memperlakukan anak-anak perempuan Inggris saat mereka menuntuk imu di Daulah Khilafah. Juga sebagaimana Khilafah Islam menghormati perempuan-perempuan kufur yang menjadi tahanan Daulah Islam dan memperlakukan mereka dengan adil. (*)
ALLAHUAKBAR…!!!
Subhanallah HTI Muslimah mengadakan perhelatan AKBAR dengan sukses dengan izin Allah SWT. Tidak hanya dipundak para Ulama’dan Para Kyai Saja yang bertanggung jawab atas kewajiban menegakkan kembali Khilafah , dengan begitu tidak sepantasnya tiap tanggal 21 April para kaum IBU2/adik/kakak perempuan memperingati hari kartini yang justru menjauhkan dari nilai2 ajaran ISlam. Karena memang yang bisa memberi cahaya terang hanya pada DINUL ISLAM. SUKSES HTI MUSLIMAH sukses KAUM muslimin dan muslimah Indonesia khususnya dan KAUM muslimin dan muslimah Dunia pada Umumnya. ALLAHU AKBAR 3x Wallahu al Musta’an
Subhanallahh…. Alhamdulilah… Sukses MMI..! Kami dari Jember mengikuti MMI melalui video live streaming rame-rame.. TAKBIR pun kami pekikkan mengiuringi TAKBIr peserta MMI. Ahlan wa sahlan muballighoh dambaan umat di barisan perjuangan penegakan syariah-khilafah.. TAKBIRRR>>>!!!!!
Subhanallah,,,
Nasta’inuka wanastaghfiru dzunuba illa anta ya Robbi…
Semoga Nasrullah semakin dekat.
Semoga penerapan syariah dan khilafah tidak lama lagi. kemuliaan dan kegemilangan Islam akan segera terwujud.
Bersatulah wahai kaum muslimin wal muslimat di seluruh penjuru dunia “kuntum khoiru ummat ukhrijat linnas”
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم و رحمة و بركاته
الله أكبر الله أكبر الله أكبر
ماشاء الله و الحمدلله
اللهم بارك و زيد يا رب
وفقكم الله الى الخير الى الخلافة قريبا يا رب
نلتقي بكم يا أحباب في ظل الخلافة ان شاء الله
أخوكم من فلسطين المحتلة
و السلام عليكم و رحمة و بركاته
Saya sangat mendukung acara2 spt tersebut diatas sebagai bentuk upaya demi segera tegaknya kekhalifaan dimuka bumi Bravo HTI smoga Allah senantisa melindungi kita semua :c
subhannallah,Allahu Akbar !!
this is the Real calling of islamic kaffah thought !!!
keep fight for international islamic kaffah thought !!
Allah is most great !!
Takbir!!! Allahu Akbar!
Allahuakbarr!!!
amin,,,,akan selalu berhasil