Rezim Sekular Bangladesh benar-benar kebakaran jenggot dan telah kehilangan akalnya dalam menghadapi aktivitas dakwah Hizbut Tahrir yang tiada henti terus dilakukan sekalipun mendapatkan tekanan. Akhirnya, polisi rezim setempat menangkap Jurubicara Hizbut Tahrir Bangladesh, Mohiuddin Ahmed yang sekaligus profesor di Institut Bisnis Universitas Dhaka, Selasa. Menurut media setempat, Polisi Bangladesh menangkap jurubicara kelompok tersebut pada hari Selasa. Pihak rezim setempat tak mampu menghadapi debat intelektual dari partai ini sehingga terus meningkatkan perburuan atas para aktivis partai itu.
Polisi mengatakan mereka telah menangkap Mohiuddin Ahmed, pimpinan Hizbut Tahrir dan profesor administrasi bisnis sebelum fajar di tempat tinggalnya di Dhaka.
Selama tiga hari, polisi akan memeriksa jurubicara partai yang dikenal tak mengenal kekerasan dalam setiap perjuangannya itu. Wakil Komisaris DMP, Zona Uttara, Nesarul Arif mengatakan bahwa pihaknya telah meminta hakim pengadilan Dhaka untuk menahan tujuh hari di penjara untuk integorasi.
Pihak rezim berkuasa berupaya memaksakan tuduhan palsunya terhadap gerakan tersebut. Beberapa waktu lalu, partai ini telah mengungkap kegagalan pemerintah dalam menangani krisis listrik dan gas.
Atas penangkapan tersebut, di dalam keterangan resminya, Hizbut Tahrir menyatakan sangat mengutuk penangkapan Jurubicara resmi Mohiuddin Ahmed, dan menuntut pembebasan segera tanpa syarat.
Para pemuda Hizbut Tahrir menggelar unjuk rasa memprotes penangkapai jurubicara resminya. Aksi digelar di depan Pengadilan Tinggi dan berakhir di gerbang utama National Press Club.
Menurut Hizbut Tahrir Bangladesh, pemerintah menangkap jurubicaranya setelah kegagalan mereka menghalangi partai dengan melarang partai, propaganda palsu, mengganggu dan memenjarakan para anggota dan aktivis, dan menahan Mohiuddin Ahmed di bawah tahanan rumah selama enam bulan terakhir.
Hizbut Tahrir terus bekerja dan berani berbicara atas nama kepentingan rakyat, dan mengekspos desain AS-India-Inggris terhadap Bangladesh.
Menurutnya, imperialis dan rezim setia mereka di Bangladesh tahu bahwa Hizbut Tahrir adalah satu-satunya hambatan dalam jalan rencana jahat mereka terhadap kaum Muslim.
Partai ini juga merupakan satu-satunya partai yang serius dalam pekerjaannya untuk menghapus pengaruh imperialis dari negara dengan mencabut agen mereka, dan sistem kapitalis yang korup, dan mendirikan kembali negara Khilafah perkasa.
Bangladesh kini telah menjadi target salibis Amerika setelah membuat kerusakkan di Irak, Afghanistan, dan Pakistan yang menyebabkan mengalirnya darah kaum Muslm.
Penangkapan Mohiuddin Ahmed, tidak kurang dari sepekan setelah protes Hizbut Tahrir terhadap latihan militer yang direncanakan AS “Macan Hiu-2” yang akan berlangsung akhir Mei.
“Musuh-musuh Islam di seluruh dunia belum berhasil membungkam Hizb-ut-Tahrir dengan melarang dan penindasan. Sebaliknya partai telah menjadi suara umat Muslim dan ratusan ribu Muslim bersatu bersama Hizb-ut-Tahrir untuk membebaskan umat. Partai ini akan melanjutkan perjuangan bersama-sama dengan umat. Dengan izin Allah (SWT), Khilafah akan kembali berdiri dan kafir imperialis tidak akan berhasil dalam rencana mereka,” demikian seperti dalam keterangan pers partai tersebut. (syabab.com, 21/4/2010)
Jihad…harga dari sebuah perjuangan…Allah melihat usaha hambaNya dan tidak akan sis-sia pahala balasanNya, Maju terus dakwah HTI dengan khalifahnya dan pantang mundur…mati satu tumbuh seribu.
SALAM PEMBERONTAKAN INTELEKTUAL ISLAM MEREVOLUSI TATANAN DUNIA YG RUSAK
ISLAM WILL DOMINATED THE WORLD
Ya Allah Hancurkanlah orang yg menjadi penghalang bagi tegaknya DiemMU ini, dan berilah kekuatan dan kesabaran kepada kami dan saudara2 kami dalam perjuangan ini Amin3 Ya Allah…