Waspadai Upaya Depolitisasi Ulama’

HTI Press. Lajnah Tsaqafiyyah DPP HTI pada Sabtu (24/4) lalu menyelenggarakan Dirasah Syar’iyyah yang ke-IV. Kali ini, tema yang diangkat adalah “Revitalisasi Peran Politik Ulama'” Dirasah Syar’iyyah ini tidak seperti biasanya, kali ini dilaksanakan pada hari Sabtu, mulai pukul 09.00-11.30 WIB. Banyak ulama’ dan tokoh hadir, baik atas nama pribadi maupun ormas Islam. Tidak kurang 100 orang telah menghadiri pertemuan tersebut.

Dirasah Syar’iyyah ini menghadirkan dua pembicara: Ust. Yasin Muthahhar, Sekretaris MUI – Propinsi Banten, dan KH Hafidz Abdurrahman, Ketua Lajnah Tsaqafiyyah DPP HTI. Dalam kesempatan ini, Ust Yasin menyampaikan Kedudukan, Peran dan Tugas Ulama’. Mengutip pernyataan salah seorang ulama’ salaf, ulama’ mempunyai kedudukan yang mulia. Jika raja adalah penguasa atas rakyat (hukkam ‘ala an-nas), maka ulama’ adalah penguasa para raja (hukkam ‘ala al-muluk). Bagaimana agar menjadi hukkam ‘ala al-muluk, maka mereka harus menjaga martabat dan kemuliaan mereka di mata para penguasa. Karena itu, Imam Ahmad mengatakan, “Andai saja ada seruan, pasti aku akan serukan rakyat untuk mendatangi penguasa (mengoreksi/mengingatkan mereka).”

Lebih hangat lagi, setelah KH Hafidz Abdurrahman menyampaikan paparannya. Dalam makalah yang disampaikan dengan tema, “Mewaspadai Upaya Depolitisasi Ulama'”, beliau mengingatkan adanya grand strategy untuk menarik ulama’ dari dunia politik. Padahal, hukum berpolitik di dalam Islam, tentu dengan politik Islam, adalah wajib seperti wajibnya jihad.  Beliau mengutip pendapat Ibn ‘Aqil, yang menyatakan bahwa berpolitik haruslah sesuai dengan syariah. Jika tidak, maka itu bukan politik. Diperkuat dengan penjelasan al-‘Allamah Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani, bahwa berpolitik dalam Islam adalah tathbiq as-syari’ah. Maka, depolitisasi ulama’ adalah bahaya, bukan hanya bagi ulama’, karena telah meninggalkan kewajiban yang agung, tetapi juga bagi umat. Karena, ulama’ yang mempunyai pengetahuan syariah yang mendalam, tidak mudah disesatkan, dan bisa menyelamatkan umat dari penyesatan politik dan opini yang dijadikan senjata penjajah untuk menguasai umat Islam.

Respons para ulama’ dan tokoh yang hadir pun luar biasa. Selain memberikan tanggapan, pertanyaan, mereka pun menyampaikan harapan. Ini tampak, antara dari kuisioner yang mereka isi: 71% menyatakan, kajian seperti ini sangat perlu;  61% mereka setuju dengan materi yang disampaikan pembicara; 80% menginginkan hadir dalam dikusi/kajian yang diselenggarakan oleh HTI. Sebagian menginginkan kajian lanjutan, dan menyampaikan kepada teman atau jaringan mereka. Semoga Allah menyegerakan pertolongannya, melalui lisan para ulama’ dan auliya’ Allah. []

2 comments

  1. Semoga perjuangan HTI untuk Islam terus berjalan walaupun berat rintangannya .

  2. Semua manusia tidak bisa lepas dari politik. Karena manusia adalah zoon politikon (makhlik berpolitik).
    Dan Semua manusia tidak bisa lepas dari Diinullah. Karena semua manusia adalah ciptaan Allah.

    Siapa saja yang memisahkan politik dari agama Allah, dia itu sudah lepas dari realitas manusia!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*