Belum Ada Kontribusi Nyata Obama

HONGKONG- Terpilihnya Barrack Obama sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) belum berkontribusi signifikan terhadap penuntasan konflik bersenjata di Afganistan. Perubahan sikap politik AS terhadap Afganistan, yang dijanjikan Obama bakal lebih toleran dan bersahabat ketimbang era George W Bush, belum terbukti.

Ramin Anwari, Online Producer BBC di Kabul, Afganistan mengatakan, awalnya Obama juga dinanti sebagai tokoh pembaru politik AS, oleh public Afganistan. Kehadiran Obama dianggap layak menjadi jawaban bagi tuntasnya konflik dengan Taliban, dan melambatnya pertumbuhan ekonomi. “Kedua hal itu membuat rakyat Afganistan benar-benar frustrasi,” kata Anwari seperti dilaporkan wartawan Kompas Adi Prinantyo yang sedang mengikuti Konferensi Media Internasional di Hongkong, China, Selasa (27/4/2010) malam ini.

Pernyataan Anwari dilontarkan dalam diskusi Sikap Politik Obama dan Pergeseran Kekuatan Politik, di kampus Universitas Hong Kong. Diskusi itu menjadi salah satu topik bahasan pada hari kedua Konferensi Media Internasional, yang dihadiri 300 jurnalis se-Asia-Pasifik.

Bahkan, lanjut Anwari, secara perlahan Obama seolah kehilangan fokus. Sehingga, seiring waktu berlalu, setelah dilantik menjadi Presiden AS pada 20 Januari 2009, belum ada tindakan nyata terhadap sikap politik Negeri Paman Sam di Afganistan.

Sekarang, yang muncul di benak rakyat Afganistan justru pertanyaan kritis seputar mau ke mana Obama? Kalau dikatakan AS akan berkompromi terhadap sikap Taliban (yang kini berseberangan dengan Presiden Hamid Karzai), maka di sisi mana kompromi itu? “Apakah dari sisi pengakuan terhadap hak-hak perempuan, atau terhadap konstitusi Afganistan? Masih belum jelas juga,” kata Anwari. (kompas.com, 27/4/2010)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*