Negara-negara Asia perlu melakukan perbaikan penting untuk melindungi perekonomian mereka yang digerakkan oleh ekspor dari permintaan global yang lemah, untuk mendorong konsumsi dalam negeri.
Dana Moneter Internasional (IMF) mengungkapkan hal tersebut sembari menaikkan ramalan pertumbuhan tahun 2010 untuk Asia menjadi 7,1 persen dalam laporan yang dikeluarkan pada hari Kamis di Shanghai. Tetapi, IMF memperingatkan bahwa pemulihan kuat kawasan itu dari krisis ekonomi akan menarik penanaman modal, yang kemudian akan memicu pertumbuhan yang terlalu cepat dan menaikkan resiko terjadinya inflasi.
Laporan tersebut juga mendesak Asia agar mempromosikan perdagangan dalam kawasan itu, kalau-kalau pemulihan ekonomi di Barat tidak berjalan mulus.
Satu langkah yang dianjurkan oleh IMF adalah agar negara-negara menggunakan nilai tukar mata uang yang lebih fleksibel, pernyataan yang menunjuk kepada keputusan Beijing untuk menetapkan nilai mata uangnya, Yuan, berdasarkan nilai dolar Amerika sejak tahun 2008. (voanews.com, 29/4/2010)