Surat kabar The Bangladesh Independent mempublikasikan berita yang mengatakan: “Ada beberapa pemuda yang terus-menerus menyebarkan buletin dan selebaran lainnya, yang dikeluarkan oleh partai terlarang, Hizbut Tahrir. Mereka melakukan aksi jalan kaki (longmarch) besar-besaran dengan peserta yang datang dari tempat yang berbeda di kota Chittagong, setiap hari Jum’at.”
Surat kabar itu mengatakan bahwa polisi di kota Chittagong sangat gelisah dengan maraknya aksi para anggota Hizbut Tahrir yang illegal ini. Sementara hari ini (1/5), polisi menangkap tiga anggota Hizbut Tahrir dari berbagai kota.
Surat kabar itu menambahkan bahwa polisi menangkap anggota partai terlarang, Hizbut Tahrir dari area pasar “Reazuddin” pada saat ia menyebarkan buletin di antara para pekerja setelah shalat Jum’at.
Polisi mengatakan bahwa pemuda yang lain telah ditangkap dari masjid “Golam Rasul Market Jame” ketika menyebarkan buletin di antara para pekerja dan jamaah shalat. Dimana isi buletin itu adalah seruan untuk menggulingkan Partai Liga Awami (partai yang berkuasa).
Sementara pemuda yang ketiga ditangkap dari kawasan sebelah timur masjid “Feroj Shah” setelah shalat Jum’at.
Ada pemuda lain yang ditangkap di Dhaka, dari masjid “Baitul Quader” di kota itu. Mereka semua ditangkap disaat menyebarkan buletin kepada para jamaah shalat. Dan polisi juga menyita sejumlah besar buletin yang mereka bawa.
Surat kabar itu menyebutkan, ada sumber yang mengatakan bahwa aktivitas partai terlarang, Hizbut Tahrir saat ini meningkat pesat di kota Port.
Surat kabar itu menambahkan bahwa sebuah kelompok datang melakukan aksi jalan kaki (longmarch) besar-besaran dari area Press Club di kota Chittagong pada hari Jum’at lalu. Dan sumber polisi mengatakan, bahwa para aktivis itu menyebarkan buletin setelah shalat Jum’at di area sekitar masjid.
Dan dalam konteks yang sama, surat kabar “The Daily Star” mempublikasikan berita tentang polisi Bangladesh yang menangkap 12 aktivis Hizbut Tahrir, pada hari Jum’at, dari tempat yang berbeda, atas tuduhan menyebarkan buletin yang berisi pernyataan anti-pemerintah.
Surat kabar itu berkata, bahwa polisi menangkap empat dari mereka dari daerah Lalmatia, lima dari daerah Dhanmondi, satu orang pemuda dari daerah Tejgaon Industrial, sedang dua lainnya masing-masing dari daerah Paltan dan daerah Sutrapur.
Surat kabar itu menambahkan bahwa polisi menyita 600 eksemplar buletin setelah shalat Jum’at.
*** *** ***
Dengan semua ini, sangat jelas bahwa pemerintah Bangladesh tidak lagi mentolerir keberanian dan aktivitas Hizbut Tahrir yang terus-menerus membongkar konspirasi pemerintah boneka itu. Sementara pemerintah boneka tersebut tidak memiliki keputusan dan kebijakan apapun untuk melemahkan Hizbut Tahrir yang takut hanya kepada Allah! Sehingga kewaspadaan dan kesiagaan pemerintah itu tidak lain, adalah bukti tentang besarnya pengaruh Hizbut Tahrir, dan kuatnya dampak yang ditimbulkan dari setiap aktivitasnya. (pal-tahrir.info, 1/5/2010)
Allah Akbar !!!
Allah Akbar !!! Allah Akbar !!!
Allahuakbar!!
Allahu akbar, tetaplah berjuang saudaraku. jangan pernah menyerah u/ menegakkan Syari’at islam.