SMI di Bank Dunia, Apa Untung Indonesia?

JAKARTA — Sri Mulyani Indrawati tinggal menghitung hari. Lebih kurang 3 minggu lagi, Menteri Keuangan andalan Pemerintahan SBY itu akan hijrah ke Washington DC, Amerika Serikat. Jabatan baru sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia sudah menantinya.

Ada yang menyayangkan, ada pula yang menyambut baik. Adakah keuntungan Indonesia dengan duduknya Sri Mulyani di lembaga keuangan internasional itu?

Dua pengamat ekonomi, Aviliani dan Ichsanuddin Noorsy, saat dihubungi secara terpisah, melontarkan pendapat berbeda. Ichsan mengatakan, tak ada pengaruh berarti bagi perekonomian Indonesia. Penunjukan Sri Mulyani, dinilainya, semata-mata karena bentuk terima kasih Bank Dunia atas perannya mengoptimalkan lembaga tersebut di Indonesia.

“Tidak akan berpengaruh dan menguntungkan Indonesia. Dalam sejarahnya, keberadaan Bank Dunia bukannya menyejahterakan atau mampu mengentaskan kemiskinan di negara-negara berkembang. Tunjukkan pada saya, mana negara yang berhasil bangkit setelah mendapat pinjaman Bank Dunia? Yang ada, utang justru terus bertambah,” kata Ichsan.

Dalam analisisnya, produk yang dikeluarkan Bank Dunia hanya memberikan akses istimewa kepada negara-negara pemegang saham pengendali di negara yang diberi pinjaman. Negara pemegang saham pengendali di Bank Dunia adalah Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa.

Sementara itu, bagi Aviliani, masuknya Sri Mulyani menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia merupakan momentum bagi Indonesia untuk menggalang kekuatan dengan negara-negara yang akan menjadi kekuatan ekonomi baru.

“Ibu Sri Mulyani bisa menggalang kekuatan negara-negara emerging agar keberadaan Bank Dunia tidak merugikan kita, tapi memberikan kontribusi. Misalnya, melobi pemotongan utang dan memperjuangkan pengentasan kemiskinan bersama-sama,” kata Avi.

Ia mengakui, image Bank Dunia memang masih negatif di negara-negara berkembang. Program bantuan ataupun pinjaman yang diberikan belum memberikan perbaikan. Hal itu, menurut Avi, karena selama ini perwakilan negara-negara maju yang duduk di Bank Dunia.

“Mereka seolah menjadi pahlawan. Tapi tidak bisa mengetahui apa persoalan yang dihadapi negara-negara yang dibantu. Dengan pengalaman Indonesia yang dibantu tapi tidak berhasil, maka keberadaan Ibu Sri Mulyani bisa mengoptimalkan peran World Bank dan mengurangi kesan negatif. Ini challenge buat Sri Mulyani,” kata dia.

Optimistiskah Sri Mulyani bisa membawa perubahan? “Optimis atau tidak, yang penting ini adalah momen baik untuk negara-negara emerging,” ujar Avi. (kompas.com, 6/5/2010)

4 comments

  1. ummu zahirah

    kayaknya dengan adanya SMI di world bank bukan malah menguntungkan indonesia, tapi justru mempermudah penjajahan asing di indonesia. wong jadi menkeu aja kebijakannya liberal apalg ga di instusi negara

  2. yang jelas big fish lolos lagi

  3. Seandainya saya berada di posisi SMI, saya tidak akan mau bekerja untuk amerika dan sekutunya, sebagai bentuk solidaritas saya terhadap umat islam seluruh dunia yang telah dan sedang dibantai oleh amerika dan sekutunya..

  4. anto widjoyo

    mana ada orang yang kerja di “bank renten dunia” kok mau memperjuangkan nasib rakyat miskin yang dihisapnya,itu bagaikan punuk merindukan bulan bu Afil….:)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*