Selama ini, sejak Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) digelar DPP Front Pembela Islam (FPI) tidak pernah diundang namun tidak pernah protes atau mempermasalahkannya. Namun FPI merasa dilecehkan tatkala konferensi pers Panitia Pelaksana KUII V mempublikasikan secara nasional bahwa FPI tidak diundang.
“Dalam konferensi tersebut FPI disejajarkan dengan LDII.” tulis rilis yang dikeluarkan DPP FPI yang dibagikan pada wartawan di Gedung Serbaguna-1 tempat KUII berlangsung, Jum’at, (7/5) pagi di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta.
Di samping itu, papar rilis tersebut, dalam konferensi pers itu FPI dinyatakan sebagai organisasi kontroversial dan dikuatirkan akan mengganggu kepentingan yang lebih besar.
Sehingga pada Kamis (15/4) FPI mengirimkan delegasinya untuk menyampaikan protes atas pernyataan Panitia KUII V yang tidak bersahabat dan telah melanggar kode etik Ukhuwah Islamiyah. Maka pada detik terakhir pendaftaran peserta, hari itu juga DPP FPI diundang sehingga tidak punya cukup waktu untuk memenuhinya.
Maka rapat pimpinan DPP FPI memutuskan untuk menolak hadir. FPI pun menilai bahwa kongres kali ini hanya akan menjadi ajang unjuk kekuatan kelompok tertentu dan sangat rentan ditunggangi kepentingan politik tertentu.
FPI berharap agar KUII mendatang tidak lagi diskriminatif dengan membeda-bedakan antar ormas Islam, atau menuduhnya dengan tuduhan tendensius, apalagi mensejajarkan dengan aliran yang diduga sesat.
Oleh karenanya, lanjut rilis itu, ke depan Panitia Pelaksana Kongres, baik OC maupun SC-nya, harus orang-orang yang adil, jujur, amanah, berakhlakul karimah, cerdas, profesional, tidak ambisius terhadap jabatan, dan tidak ditunggangi oleh kepentingan kelompok dan politik mana pun dan tidak juga mempolitisasi umat Islam melalui ajang kongres. [] joko prasetyo
Sebetulnya ada apa ya HTI , FPI dan mungkin yg lain kok terlambat mengundangnya nanti setelah ada yg protes baru diundang ? sepertinya ada agenda tersembunyi?