Rasulullah memberikan teladan bahwa pemimpin itu harus memiliki sifat siddiq, amanah, tabligh, fathonah. Karena itulah kepemimpinan umat untuk kesejahteraan bangsa sangat penting dan strategis.
“Saya berharap kongres kali ini dapat merumuskan agenda penting yang bermanfaat bagi umat dan bangsa,” ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membacakan sambutan pembukaan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) V, Jum’at (7/5) di Jakarta.
Islam hadir sebagai jalan kehidupan manusia dan rahmat bagi seluruh alam. Tuntunan Alquran dan Sunnah adalah pedoman hidup dan jalan yang lurus untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Rasulullah pun telah mencontohkan tatanan peradaban yang dibangun atas dasar iman dan takwa. “Kita memiliki tugas sejarah untuk membangun dan mengembalikan kejayaan Islam!” ujarnya. (mediaumat.com, 7/5/2010)
seorang pemimpin negeri ini sudah sepatutnya mencontoh Rasulullah, tetapi pada saat sekarang ini itu hanya jadi wacana,dan hayalan semata,karena tidak diterapkannya sistem islam DAULAH KHILAFAH ISLAMIYAH
Betul pak presiden jangan terlena hal-hal chepethe _kecil kurang bermanfaat_ sehingga bisa melalaikan tugas sejarah tersebut. tq
smoga tidak cuma dalam pidato saja tapi juga prakteknya….
kejayaan Islam itu pasti karena ini adalah janji Allah…
kita tinggal menjemputnya
normatif!
antara lisan dengan perbuatan harus kloplah, lisannnya bilang A, dalam prakteknya/perbuatannya ternyata kok Z itu namanya apa yaaaaaaa??????????????????? yang bisa jawab lulus Ujian Nasional SMP lho ya!
sayangnya, SBY memang jagonya bersilat lidah. sdh banyak pidato orang itu yg menggelorakan pentingnya meneladani Rasulullah. tp itu hanya ktk di majelis yg kentara nafas islamnya. sdgkn di forum2 kenegaraan, sekulerisme adl teladan yg digembar-gemborkannya. menanggalkan bahwa wajib menerapkan islam di setiap aspek kehidupan termasuk menyerukan islam sbg sistem di forum2 apapun. begitulah SBY. hanya pintar berpidato. qt doakan sj yg ia katakan kali ini, benar2 meluncur dari mulutnya melewati tenggorokannya (ada sikap yg menunjukkan apa yg dikatakannya). krn sungguh dibencilah -oleh Allah- orang2 yg pandai berbicara tp hatinya, sikapnya, bertolak belakang dg apa yg ia katakan.