HTI Press. Pendidikan adalah salah satu masalah krusial yang dibahas dalam Sidang Pleno III Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) V, Jum’at (7/5) malam di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta.
Menyeruak dalam sidang tersebut bahwa pendidikan itu harus berkarakter. “Seharusnya untuk membentuk karakter itu hanya satu solusinya yaitu berdasarkan syariat Islam,” ujar Yasin Muthohar utusan dari MUI Banten menanggapi pernyataan Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh yang menyatakan bahwa pendidikan saat sekarang ini perlu memperkuat karakter.
Menurut Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Rahmat Kurnia, karakter yang dimaksud semestinya berarti kepribadian Islam, cerdas, dan berjiwa pemimpin.
“Hal tersebut baru akan dapat terlaksana apabila pendidikan didasarkan kepada akidah Islam karenanya sistem pendidikan sekuler harus ditinggalkan,” ujarnya kepada HTI Press.
Konsekuensinya kurikulum yang dirumuskan pun harus didasarkan pada akidah Islam yaitu yang memadukan antara pembentukan kepribadian Islam, ilmu-ilmu keislaman, dan sains teknologi.
“Selain itu perlu pendidikan gratis untuk semua,” pungkasnya.[] joko prasetyo