HTI Press. Prof Dr KH Tolchah Hasan, pembicara Sidang Pleno IV, menyatakan bahwa visi kepemimpinan Islam dalam kehidupan klasik maupun kontemporer berdasarkan abstraksi hadits riwayat Imam Bukhari, mencakup tiga hal. Yakni peningkatan kualitas ketakwaan, kesejahteraan, dan keukhuwahan.
Menanggapi pernyataan itu, Sofyan utusan MUI Bangka Belitung menyatakan ketiganya hanya terwujud di masa khilafah Islam.
Ketakwaan baik individu maupun masyarakat hanya akan terjadi tatkala semuanya (individu, masyarakat, dan negara) hanya mengikatkan diri dan menjalankan syariah Islam. “Dan itu terjadi hanya di masa khilafah,” ujarnya, Sabtu (8/5) pagi di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta.
Begitu juga meningkatnya kesejahteraan. Saat ini mayoritas Muslim dilebih dari 50 negara bangsa hidup di bawah garis kemiskinan karena tidak diterapkannya syariah Islam. Kesejahteraan terjadi saat umat Islam bersatu dalam naungan khilafah. Bahkan di zaman Khalifah Umar bin Abdul Aziz sampai kebingungan menyalurkan zakat karena sulit sekali mencari mustahiq. “Itu hanya terjadi di masa khilafah!” tandas Sofyan.
Begitu juga dengan ukhuwuh. Khilafahlah yang menyatukan seluruh potensi negeri-negeri kaum Muslim yang kini terpecah menjadi lebih dari 50 negara bangsa.[] joko prasetyo