Karakter kepemimpinan setidaknya ada empat, ujar Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muhammad Rahmat Kurnia dalam Sidang Komisi A (Kepemimpinan) Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) V Sabtu (8/5) sore di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta.
Pertama, pemimpin itu harus berkepribadian Islam (imamul muttaqin) yang menerapkan syariah Islam. “Karenanya wajib menolak pemimpin amoral!” tegasnya.
Kedua, menjadi benteng bagi Islam dan umatnya (al imamu junnatun) dari segala aliran sesat dan penjajahan.
Ketiga, mengurusi urusan rakyat (riayah) yang mensejahterakan rakyat dan menjaga harta jiwa dan kehormatannya.
Keempat, menyatukan umat (amrul imam yarfaul khilaf).
Kemudian Rahmat Kurnia secara resmi menyerahkan usulan tertulis tentang Kepemimpinan, Ekonomi, dan Rekomendasi yang diterima langsung oleh pimpinan sidang Prof Dr Yunahar Ilyas.
Di antara peserta ada yang berkomentar kepada teman sebelahnya, “nampaknya HTI yang paling siap sampai dapat mengajukan konsep tertulis,” tandasnya. [] joko prasetyo
Allahuakbar… majau terus HT.
Allahuakbar… maju terus HTI.
ALLAHU AKBAR
SELAMATKAN INDONESIA DG SYARIAH DAN KHILAFAH