JAKARTA-Terdakwa terorisme, Muhammad Jibril, membeberkan penyiksaan yang dialaminya selama penahanan oleh kepolisian saat persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (11/5). Ia juga menyangkal keterlibatannya dengan jaringan terorisme dalam sidang tersebut.
”Sejak ditahan sampai empat hari setelahnya, saya disiksa terus menerus,” ungkap Jibril di depan Majelis Hakim.
Setelah ditangkap di Pamulang, Tangerang, Agustus 2009, Jibril langsung dibawa ke suatu tempat yang tak diketahui alamatnya. Ia dibawa dengan ditutup matanya. Sejumlah penyiksaan kemudian dialaminya di sana. Di antaranya, dipukul menggunakan rotan, pemukulan di bagian wajah, sampai dicabuti jenggotnya.
Jibrik juga mengaku dipaksa menanggalkan busana untuk kemudian diambil gambarnya. Penyiksaan, papar Jibril, berkurang saat ia dipindahkan ke Rumah Tahanan Mabes Polri di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Namun, ia terus mengalami tekanan-tekanan secara mental.
”Saya pernah dikelilingi penyidik dan dipaksa mengakui pernah bertemu dengan Noordin. Jika tidak mau, mereka mengancam akan mengekspos gambar-gambar tanpa busana saya,” ujarnya.
Dalam persidangan, Jibril membantah keterlibatan dirinya dan media Ar-Rahmah yang dipimpinnya dalam jaringan terorisme seperti yang didakwakan jaksa. Kendati demikian, ia mengakui dan menyesal pernah berangkat umrah menggunakan paspor dengan nama palsu, yaitu Muhammad Ricky Ardhan, Ramadhan 2008.
Dalam perjalanan umrah tersebut, Jibril mengaku, seperjalanan dengan seseorang bernama Muhammad. Tapi ia mengaku tak mengetahui bahwa orang itu adalah Saifuddin Zuhri yang belakangan diketahui terlibat pemboman Mega Kuningan pada 17 Juli 2009. (republika.co.id, 11/5/2010)
sudah sangat jelas banyak oknum polisi yang menyiksa warga tak berdosa hanya untuk mengaku sesuatu yang tidak di lakukannya. dimana komitmen polri untuk menegakan hukum dan keadilan. harusnya polisi yang menyiksa muhamad jibril di usut dan dihukum dengan tuduhan penyiksaan. mau ga polri, katanya mengusung ham, itu kan pelanggaran ham.
Semoga masih ada kesempatan bagi oknum penegak hukum di negeri ini untuk bertaubat sebelum ajal menjemput
astaghfirulloh………. para penegak hukum di negri ini belum berubah”. mereka selalu berbuat kasar. mereka juga suka berpihak dalam memutuskan perkara. Hanya allah yang maha adil.
polisi penjaga para kapitalis begitu gagah menghadapi ‘teroris’ tapi jadi banci ketika menghadapi koruptor dan tukang suap!!!
Rezim berkuasa saat ini dmn pun berada, mrk adl para agen AS-mrk tdk ingin umat islam bangkit scr ideologi. Ayo tegakkan syari’ah
Rezim berkuasa saat ini dmn berada, mrk adl para agen AS-mrk tdk ingin umat islam bangkit scr ideologi. Ayo tegakkan syari’ah
Peristiwa jaman Orde lama terjadi lagi seperti Buya Hamka yg ditangkap dan dipaksa untuk mengakui hal yg tidak dilakukannya. Ternyata bangsa ini jalan ditempat. Polisi dari dulu tidak berobah. Kalau ada yg mau berobah malah ikut ditangkap.Asalamu Alaikum ya Abu Jibril. Hdup Susno Duaji
Rezim berkuasa saat ini dmn pun berada, mrk adl para agen AS-mereja tdk ingin umat
islam bangkit scr ideologi. Ayo tegakkan syari’ah