Salah satu organisasi Islam terbesar di Jerman mengumumkan untuk memboikot konferensi tentang Islam yang diselenggarakan oleh pemerintah. Sehingga kenyataan ini menunjukkan eskalasi pertentangan dengan pihak berwenang.
Dewan Pusat kaum Muslim di Jerman mengatakan bahwa konferensi yang akan diadakan pada hari Senin depan di Berlin ini, tidak akan mampu “memecahkan masalah-masalah darurat yang terus meluas antara komunitas kaum Muslim dengan kelas politik dan rakyat.”
Presiden Dewan, Ayub Kouler berkata: “Sesungguhnya konferensi yang harus memfasilitasi dialog antara pemerintah dan organisasi Islam ini tidak memiliki “tujuan yang spesifik”, dan persoalan yang hanya terkait dengan “perdebatan saja tidak akan menghasilkan apa-apa.” Bahkan ia menegaskan bahwa pemerintah belum melakukan tindakan yang nyata terkait permusuhan terhadap Islam.
Konferensi Berlin tentang Islam yang merupakan tindak lanjut dari pertemuan terakhir tahun 2006, akan diikuti oleh 15 perwakilan dari pemerintah, dan perwakilan dari berbagai organisasi Islam di Jerman, yang akan membahas isu-isu krusial, seperti masalah hijab dan pengajaran Islam di sekolah-sekolah.
Dan berdasarkan angka (jumlah) resmi pemerintah, bahwa di Jerman hidup antara 3,8 hingga 4,2 juta kaum Muslim. Mereka ini mayoritas (2,5 juta) kaum Muslim berasal dari Turki, 550 ribu berasal dari Eropa Tenggara (Semenanjung Balkan), dan 330 ribu berasal dari Timur Tengah (mediaumat.com, 14/5/2010)