Wasington – Kendatipun dibantah, satu jaringan mata-mata swasta Amerika Serikat yang dibentuk seorang pejabat Departemen Pertahanan AS tetap beropersi di Afghanistan dan Pakistan, kata surat kabar The New York Times Sabtu.
Mengutip para pejabat dan pengusaha AS yang tidak disebut namanya,surat kabar itu memberitakan jaringan itu masih beroperasi, sebagaimana dikutip dari AFP.
Jaringan itu melaporkan tentang kegiatan-kegiatan Taliban, khususnya di Pakistan,disampaikan hampir setiap hari kepada para komandan penting AS di wilayah itu.
Surat kabar itu memberitakan Maret lalu bahwa pejabat Departemen Pertahanan Michel Furlong membangun satu jaringan kontraktor-kontraktor swasta di Afghanistan dan Pakistan untuk membantu melacak dan membunuh mereka yang dituduh sebagai gerilyawan.
Ia melakukan ini dengan kedok “program pemerintah untuk mengumpulkan informasi.”
Setelah mengumpulkan laporan-laporan itu, para pejabat pemerintah AS mengatakan ada satu operasi nakal yang dihentikan ketika satu penyelidikan telah dimulai.
Tetapi wawancara-wawancara dengan lebih dari 12 mantan dan pejabat pemerintah dan pengusaha, dan satu penyelidikan dokumen-dokumen pemerintah, menyatakan demikian.
Walaupun Furlong memang diperiksa, satu peninjauan program oleh The Times menemukan bahwa jaringan mata-mata itu masih memberikan informasi yang menggunakan metode-metode pengumpulan intelijen yang sama sebelumnya.
Para kontraktor masih dibayar berdasarkan kontrak senilai 22 miliar dolar yang diperoleh perusahaan pertahanan Lockheed Martin dan diawasi kantor yang menangani kebijakan operasi khusus, kata surat kabar itu.
Militer AS dilarang beroperasi di Pakistan, kata The Times. Dan berdasarkan peraturan Pentagon militer tidak diizinkan menyewa kontraktor-kontraktor untuk melakukan kegiatan mata-mata. (ANTARA, 16/5/2010)