Pemerintah China telah memperingatkan atas adanya sebuah musuh baru di Xinjiang, seperti yang dilaporkan oleh Ben Blanchard dari Reuter. Hizbut Tahrir, yang dikenal juga sebagai Partai Pembebasan, dituduh oleh Beijing sebagai sebuah ‘organisasi teroris yang beroperasi dengan memakai kekerasan’ sehingga meningkatkan penahanan atas penduduk Xinjiang yang total berjumlah 8 juta orang.
Jalan-jalan di seluruh kota Kashgar, terbaca tulisan dalam bahasa China dan Arab “Lawan dengan keras Hizbut Tahrir”. Hizbut Tahrir dan para pengamat lain menuduh pemerintah China membesar-besarkan ancaman sebagai suatu alasan untuk melakukan tindakan represif di Xinjiang sebulan sebelum dimulainya Olimpiade Beijing. Pemerintah mengklaim telah mampu menangani beberapa kelompok teroris Uighur pada tahun ini, termasuk sebuah rencana untuk melakukan sabotase atas sebuah pesawat penumpang jet pada bulan Maret.
Pada bulan April, pemerintah meningkatkan tuduhan atas Hizbut Tahrir karena memasang poster-poster reaksioner dan menyerukan rakyat untuk melakukan demonstrasi di Urumqi, Hotan, Kashgar, dan Wilayah Otonomi Kizilsu Kyrgiz.
Menurut Blanchard, banyak yang tidak yakin bahwa Hizbut Tahrir adalah merupakan acaman di Xinjiang seperti yang dikatakan pemerintah China. Sebuah perwakilan media Hizbut Tahrir di Inggris mempertahankan sikap partai yang non-kekerasan. Lagipula, tujuan dari para anggota Hizbut Tahrir adalah berdirinya Kekhilafahan Dunia, sementara kebanyakan orang Uighur di Xinjiang hanya menginginkan kemerdekaan dari China.
“Apa yang kami inginkan adalah hal yang sederhana – kebebasan,” kata seorang penduduk Uighur yang tinggal di ibukota Xinjiang, Urumqi, yang tidak ingin disebut namanya, karena takut tindakan balasan dari pihak berwenang. “Tapi ada lebih banyak orang Han dan sangat sedikit orang dari kita.”
Sumber: Shanghaiist
Dari HT Australia (http://www.hizb-australia.org/content/view/1719/108/)
Masyaallah. Memang sangat mengiris hati nasib ummat islam di manapun berada. Hampir semuanya menjadi bulan-bulanan orang kafir. Ini semua adalah akibat ummat ini tidak lagi mempunyai pelindung, perisai kata Rasulullah. Itulah negara Khilafah yang gagah beraini. Ibarat anak ayam yang kehilangan induknya ummat ini tidak tahu kemana dan kepada siapa lagi harus mempercayakan nasibnya. Kita tidak tahu sampai kapan ini akan terus terjadi. Negara-negara kafir dan media massanya juga sangat pilih kasih dalam pembelaan dan pemberitaan. Keganasan pemerintah tiongkiok di Tibet selalu diekspos besar-besaran, Tapi giliran ummat Islam yang tidak pernah berhenti idisakiti, tidak pernah diberitakan untuk mendapat pembelaan internasional.
Sementara para pemimpin bnegara muslim baik di timur tengah maupun di Asia tenggara dan Afrika semuanya tidak mau memberikan perttolongan. Semuanya tidak peduli. termasuk OKI.
TKiranya hanya kepada Allah sajalah ummat ini mengharapkan pertolongan. Karena sudah tiba masnya kehadiran Khilafah yang kedua yang telah dijanjikan-Nya melalui lisan Rasul-Nya yang mulia. Tinggal kita sebagai ummat Islam yang masih punya harga diri dan izzahlah yang mau memperjuangkan tegaknya Khilafah itu. Serius atau tidak.
Inilah bukti ketidak berpihak pers dalam memuat berita di media masa. Mereka hanya mengeksploitasi peristiwa yang terjadi di Tibet, namun penderitaan kaum muslimin di Cina terutama di daerah Xinjiang tidak pernah sampai kepermukaan. Kaum muslimin di sana sudah lama tertindas padahal mereka tidak menuntut kemerdekaan dari Cina. Mereka disana hanya ingin hidup tenang tanpa ada penindasan dari pemerintah komunis. Ya… Rabb… percepatlah tegaknya Daulah Khilafah agar penderitaan saudaraku yang ada disana tidak berkepanjangan… Amin.
Pemerintah
China
Awas siah maneh///