HTI Press. Dalam rangka membentuk wartawan sebagai agen perubahan demi tegaknya Islam Kaffah, DPD 1 HTI Lampung mengadakan Dauroh Wartawan (Islamic Journalist Training) Pada sabtu, 15-05-2010, di Aula Meeting Taman Santap Rumah Kayu. Alhamdulillah sekitar 29 wartawan baik media cetak maupun elektronik di Lampung hadir pada acara dauroh ini. Media-media yang mengutus wartawannya satu dan dua orang pada dauroh ini, yang dari media cetak/koran yakni: HU Tribun Lampung, Radar Lampung, Lampung Post, HU Lampung Ekspress, HU Waspada, HU Fokus Post, Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Teknokra, sedangkan yang dari media elektroniknya yang mengutus wartawannya yakni: Lampung TV, Radar TV, Tegar TV, RRI Lampung, RAPI, Orari, Radio Andalas, Radio MQ FM, Radio Karisma, Radio Beoli dan @ Radio.
Pada acara ini Ust H. Akhiril Fajri (Humas HTI Lampung) Menyampaikan selayang Pandang HT dan peran media dalam dakwah dan Ust Muhammad Ahkam (Ketua Lajnah Siyasiyah HTI Lampung) Menyampaikan Materi Aqidah Syariah dan Urgensi Penegakkan Khilafah. Ust Akhiril Fajri menyampaikan bahwa wartawan memiliki peran penting dalam perubahan sosial. Pasalnya, media massa tempat wartawan bekerja mampu memberikan arahan opini publik di masyarakat. Dalam konteks dakwah, peran media sangat besar, melalui media sekian banyak pemikiran, keyakinan dan gaya hidup tersebar ketengah masyarakat nyaris tanpa henti, namun, ibarat pisau, media massa adalah pisau bermata dua, bagus kalau itu islami dan menjadi persoalan besar kalau yang disebarkan kemaksiatan maupun propaganda dari negara-negara penjajah. Oleh karena itu, menurut ust Akhiril Hizbut Tahrir sebagai sebuah partai politik yang berasaskan akidah Islam, yang didorong oleh keimanan atau keyakinan, bahwa Islam adalah satu-satunya sistem yang layak bagi manusia dalam menjalani kehidupan ini dan dalam rangka melanjutkan kehidupan Islam (isti’nâf al-hayâh al-islâmiyah) dengan metode menegakkan Khilafah Islam. Maka Hizbut Tahrir menginginkan wartawan yang juga seorang manusia ciptaan Allah agar memiliki kepribadian Islam (syakhshiyah Islâmiyah), yaitu orang-orang yang memiliki pola pikir Islam (aqliyah al-islâmiyah), pola sikap Islam (nafsiyah al-islâmiyah), dan memiliki pemikiran politik Islam untuk terjun ke tengah-tengah masyarakat, serta berinteraksi dengannya dalam membentuk opini publik tentang syariah dan Khilafah.
Lalu setelah itu Ust Muhammad Ahkam menyampaikan materinya dengan pendekatan interaktif dan multimedia dimana diawal ust Ahkam menyampaikan materi aqidah dengan mencoba merangsan wartawan untuk mengenali hakikat dirinya disamping sejumlah potensi dasar yang dimiliki seorang manusia lalu kemudian ust Ahkamdiarahkan akan kebenaran hakikat aqidah Islam bahwa Akidah Islam adalah iman kepada Allah, malaikat-Nya, Kitab-kitab Allah, Rasul-rasul-Nya, hari Kiamat dan iman terhadap qadla-qadar baik atau buruknya datang dari Allah Swt. Karena itu menurut ust Ahkam Akidah Islam adalah asas bagi Islam, asas bagai pandangan hidup, asas bagi negara, konstitusi dan perundang-undangan, serta asas bagi segala sesuatu yang lahir dan dibangun dari atau di atas akidah, baik itu berupa pemikiran, hukum maupun persepsi Islam. Akidah Islam juga menjadi qiyadah fikriyah (kepemimpinan ideologis), qa’idah fikriyah (landasan pemikiran), sebagai aqidah siyasiyah (akidah yang bersifat politis). Sebab, ide-ide, hukum-hukum, pendapat-pendapat, dan persepsi-persepsi yang lahir atau tumbuh di atas akidah terkait dengan urusan-urusan dunia dan tata cara pengaturannya, seperti halnya juga terkait dengan urusan akhirat.
Namun, menurut ust Ahkam, kita melihat bahwa yang diterapkan saat ini bertentagan sekali dengan akidah Islam, justru malah yang diterapkan adalah hukum buatan manusia yang jelas-jelas rusak. Sehingga Wajar bila kehidupan bermasyarakat dan bernegara kita saat ini persis seperti negeri bebek hanya jadi pengekor pemikiran barat yang sekuler kapitalis yang dimana pemikiran ini jelas-jelas bertentangan dengan akidah Islam dan Syariah Islam, dan pada hakikatnya menurut ust Ahkam semestinya kan kita harusnya secara akidah Islam kan harus menerapkan syariah Islam bukan selainnya. Nah kemudian kalau yang harus diterapkan itu syariah islam lalu bagaimana syariah bisa diterapkan yakni jelas harus adanya institusi/negara, nah itulah yang banyak disebut oleh para ulama Khilafah Islam yang dahulu terbukti selama 13 abad kita berjaya dibawah naungannya. Berkaitan dengan itulah menurut ust Ahkam Wartawan semestinya berjuang bersama untuk menuju kearah yang lebih baik dengan tegaknya syariah dan Khilafah. Apakah kita siap untuk menjadi agen misi perjuangan syariah dan Khilafah, sontak para wartawan mengatakan insyaallah siap. Karena itu, kami tunggu komitmen anda.
Setelah acara ini banyak wartawan yang menanyakan tentang HT, ada yang menawarkan aktivis HT ngisi pengajian masjid di rumah dekat mereka (wartawan) tinggal, ada yang menawarkan kalau ada kajian-kajian HT undang kami untuk kami liput dan diberitakan dimedianya, bahkan ada salah satu koran yakni Radar Lampung untuk agar temen-temen HT mengisi rubrik di Koran Radar Lampung dan juga untuk bulan Ramadhan nanti. Alhamdulillah. (Lajnah I’lamiyah DPD 1 HTI Lampung)
bravo wartawan pejuang syariah dan khilafah,
kapan wartawatinya??
Mantab!
Bandung kapan?
luar biasa mudah mudahan ini menginspirasi buat saudara2 kita yang lain tuk bisa memberi pencerahan buat wartaman. salam dari kendari sodaraku
semoga dukungan syariah dan khilafah semakin meluas lagi
kapan wartawatinya? kita tunggu tanggal mainnya ya..PR buat muslimah hizbut tahrir indonesia
dahsyat..allahu akbar!
Palembang/sumsel sbg tetangga terdekat lampung kpn euy?