DAMASKUS – Suriah melawan tekanan Barat terhadap Hizbullah pada Ahad (23/5). Sebab, Israel yang saat ini berlawanan dengan Hizbullah tidak bisa menggagalkan pengiriman senjatanya ke Libanon.
“Apakah Israel pernah menghentikan persenjataanya, apakah negara itu pernah memberhentikan manuver militernya?” tanya Menteri Luar Negeri Suriah, Walid Moualem di kantornya. Dia bertanya dengan kesal kenapa senjata dilarang bagi negara Arab, tetapi diperbolehkan bagi Israel. Dia menambahkan pemerintahan Damaskus tidak akan menjadi “polisi” bagi Israel.
Dia juga mengatakan Israel telah memukul genderang peperangan. “Ketika perdamaian tidak ada, semuanya menjadi mungkin,” ungkapnya.
Washington menilai kritikan Suriah seperti itu sama sekali tidak menunjukkan tekadnya untuk berpisah dengan Hizbullah yang juga didukung Iran. Ketegangan semakin berlanjut ketika presiden Israel, Shimon Peres, bulan lalu menuding Suriah yang berbatasan dengan Libanon mengirimkan rudal scud kepada Hizbullah.
Suriah menyatakan mereka hanya memberikan dukungan politik bagi Hizbullah. Tudingan Israel kata Moualem, hanya untuk mendapatkan dukungan militer dari negara Barat.
“Rudal skud itu sebesar ruangan ini. Mana mungkin disembunyikan dan diselundupkan dengan pesawat Israel di daerahnya,” terang Moualem seraya menunjukkan rudal skud tidak mungkin digunakan dalam taktik perang Hizbullah. (republika.co.id, 24/5/2010)
Selama Khilafah Islamiyah belum tegak, maka kita senantiasa akan didekte terus-menerus oleh musuh-musuh Islam dan Kaum Muslimin.Sadarlah wahai Suriah dan Iran..!apapun yang kalian lakukan tdk terlepas sedetikpun dari Pengawasan Allah SWT. Untuk itu segeralah bertobat kemudian bergabung dgn negeri-negeri Muslim lainnya dan mendeklarasikan tegaknya Khilafah Islamiyah ArRasyidah.Amin….!