JAKARTA- Pakar Pendidikan, Arief Rahman, mengatakan, Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) jangan dijadikan sebagai brand marketing pihak sekolah. RSBI harus konsisten dengan standar yang telah ditetapkan
”RSBI jangan untuk menjual dan mempopulerkan sekolah dan hendaknya kalau mau memakai RSBI, betul-betul harus konsiusten dengan standar yang ditentukan,” ujar Arief kepada wartawan di Kantor Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), Kamis (10/6).
Selain itu, sambung Arief, munculnya RSBI harus menjamin juga keadilan sehingga jangan sampai terjadi gap antarsekolah yang berstandar biasa dengan sekolah yang berstandar internasional.
Berarti, kata Arief, RSBI itu harus menjadikan suatu lambang dari mutu pelayanan terhadap mereka yang memang harus dilayani secara lebih khusus. ”Sebab, jika mereka tidak dilayani lebih khusus mereka akan menjadi orang yang tidak berprestasi,” jelasnya.
Sedari dulu, lanjut Arief, Indonesia telah mempunyai kelas unggulan dan akselerasi. Sekarang muncul lagi yang disebut RSBI. Dari semua program tersebut, tidak boleh memberi kesan diskrimasi dan pelayanan yang bersifat diskriminatif. ”Berarti kalau mau diimbangi, maka sekolah-sekolah yang umpanyanya IQ-nya di bawah rata-rata itu harus mendapatkan pelayanan yang prima,” cetusnya.
Di Indonesia, kata Arief, nanti idealnya seluruh sekolah mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi semua variasi kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan sosial. (republika.co.id, 10/6/2010)
indonesia ga akan bangkit klo cara pemerintah ngurus rakyat mash diskriminatif and ga adil. sdmnya aja g berpendidikan, yang berpendidikan yang dikejar materi aja dengan menghalalkan segala cara, ga punya idealisme n semangat membangkitkan umat!!!solusinya terapkan sistem pendidikan islami dalam naungan sistem Islam… back to khilafah and syariah. Allahuakbarr!!!!!!
pendidikan itu hak bagi warga negara namun dalam kenyataan di rsbi timbul kesenjangan pendidikan ujung2nya yang miskin malah tersinggkir solusinya yaa khilafah dan syariah shg akan terjamin sistim pendidikan yang seimbang
BErharap pendidikan akan berubah di sistem demokrasi adalah kemustahilan, hanya islam yang mampu mewujudkannya.
ini bukti liciknya kapitalisme membungkus aksi penjajahannya dgn cantik… dengan nama RSBI, sejatinya ini adalah jalan bagi barat meliberalisasikan pendidikan di indonesia. pemerintah harusnya bertanggung jawab terhadap pendidikan yang diselenggarakan tapi nyatanya justru memberikan dgn sukarela kpd pihak asing
semoga semuanya tetap dalam jalur kebenaran. karena bagaimanapun juga mendidik bangsa tidaklah mudah seperti kita mengkritik pemerintah yang tak becus. apa kita benar-benar kredibel?