Kunjungan yang oleh sebagian orang dianggap “bersejarah” dan sangat penting terkait momen yang tepat yang sesuai dengan keinginan dunia untuk mengakhiri pemblokadean zionis Israel atas Gaza. Dimana Amir Moussa menuntut untuk membuka blokade di Gaza. Dan ia mengungkapkan bahwa telah ada keputusan negara-negara Arab yang diambil dalam konteks ini yang harus dilaksanakan.
Sebagaimana Moussa mengungkapkan bahwa negara-negara Arab telah melakukan kesalahan dengan menjadikan perdamaian sebagai pilihan cerdas terkait kasus Palestina-Israel. Ia mengungkapkan bahwa negara-negara Arab menganggap bulan September mendatang akan memiliki pilihan baru yang telah ada kemajuan dalam proses perdamaian di bulan-bulan mendatang. Mereka akan pergi ke Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan menjelaskannya di depan para pejabat tinggi PBB. Bahkan Musa mendesak faksi-faksi yang ada untuk menandatangani kertas (dokumen perjanjian) Mesir.
*** *** ***
Meskipun ada upaya pengemasan kunjungan Amir Moussa ke Gaza dengan kemasan (dalih) untuk kemanusiaan, dan upaya negara-negara Arab yang sangat “serius!” untuk membuka dan mengakhiri blokade terhadap Gaza.
Dan meskipun ada upaya partisipasi simpati dari Moussa kepada beberapa keluarga tahanan, serta mendengarkan keluhan dari orang yang terkena bencana dalam perang baru-baru ini. Namun kunjungan Moussa itu adalah kunjungan politik, teristimewa upaya Sekretaris Jenderal Liga Arab ini yang dilakukan dengan menggemakan retorika dan peluncuran janji-janji kosong untuk konsumsi dalam negeri, serta mempromosikan kertas (dokumen perjanjian) Mesir. Apalagi ia mendukung terkait pemberian batas waktu negosiasi tidak langsung dengan Yahudi, sekalipuhn kejahatannya dilakukan di depan. Sehingga hasil akhir kunjungannya belum memberikan sesuatu yang baru sama sekali.
Kunjungan Moussa ke wilayah ini tidak dapat dikatakan terlambat, lebih lagi dinilainya sebagai momen yang penting dan tepat, sebab kunjungan ini adalah kunjungan sebagai agen. Amir Moussa tidak dapat melakukan ini segera, sebelum ia mendapat restu dari Amerika yang memiliki kendali inisiatif dan resolusi Liga Arab, yang sekarang bergerak menuju upaya meringankan blokade atas Gaza, dan membuat formula baru untuk wilayah ini, serta berusaha untuk melibatkan semua pihak Palestina dalam rencana licik dengan cara memoles gambaran buruk atau cara lainnya. Inilah yang sebenarnya mendorong Moussa bergegas menuju Gaza dalam rangka menyukseskan upaya licik tersebut.
Dengan semua ini, bukankah hal yang aib dan memalukan bahwa Moussa berbicara tentang keputusan bangsa Arab yang diambil oleh Liga Arab untuk membuka blokade atas Gaza sejak bertahun-tahun. Sedangkan para penguasa Mesir adalah salah satu pihak yang melakukan pemblokadean ini?! Bahkan, bukabkah termasuk hal yang aib dan memalukan bagi Moussa bahwa ia berduka cita untuk para orang tua yang kehilangan anaknya, atau para wanita Gaza yang tua renta, sedang pada saat yang sama detonator listrik Mesir membunuh para pemuda di terowongan Gaza?!
Sesungguhnya berbicara tentang sikap baru bagi negara-negara Arab pada awal September mendatang, jika tidak ada kemajuan nyata dalam proses perdamaian, bukanlah sikap jantan atau keputusan politik yang dibuat dan diambil oleh Moussa yang dimainkan oleh para penguasa dari belakang. Akan tetapi mungkin Moussa telah dibisiki mengenai inisiatif dan solusi kompromi yang akan diajukan oleh Amerika dan Eropa untuk meringankan blokade. Dan hal itulah yang kemudian dijadikan pernyataan oleh Moussa. Sehingga dari sini timbul pertanyaan. Dengan apa Moussa akan mengubah sikap dan mengancamnya?! Ia mengancam dengan secangkir minuman yang hanya akan membawa malu dan hina umat, mengabaikan Palestina, dan sebaliknya memperkuat Yahudi dalam mencekik leher kami, atau mengembalikannya kepada PBB! Jika itulah pedang yang dihunuskan Moussa, maka sungguh buruk sekali apa yang dilakukannya itu!!
Sesungguhnya Gaza dan Palestina menunggu pembebasan yang sebenarnya, wahai Amir Moussa, dan berharap kepada Kairo tidak hanya membuka penyeberangan saja, tetapi juga untuk membasmi momok Yahudi, dan menghancurkan institusinya, yang pendudukannya atas Palestia telah dilegalisasi oleh Liga Arab melalui inisiatif perdamaian Arab yang memalukan itu, serta melalui sikap kalian yang menjadikan perdamaian sebagai pilihan strategis, yang membuat kalian tidak punya pilihan selain pergi ke Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk makan malam sambil menangis. Mengapa bersikap demikian, wahai Amir Moussa. Dan apakah hanya sebatas itu kejantanan yang ada pada orang-orang yang seperti Amir Moussa ini?!
Sumber: pal-tahrir.info, 14/6/2010.
umat harus bersatu…bagaimana pun cara nya.!!
jika harus menghapuskan organisasi haruz dilakukan karena demi bersatu nya umat.