HTI Press. Aksi masyiroh atau long march ratusan masa dari berbagai elemen masyarakat yang bergabung dengan para aktivis HTI Kota Banjar dengan menyuarakan kekesalannya terhadap prilaku biadab yang dilakukan oleh Yahudi Israel pada kaum muslimin di palestina khususnya gaza, mendapat perhatian yang serius dari masyarakat kota banjar. Selain isu ini masih hangat dan sedang ramai-ramainya orang memperbincangkannya, juga sangat mengusik perasaan kaum muslimin bila mendengar kata palestina dan yahudi israel, karena bagaimana pun palestina yang di dalamnya ada masjidil Aqso merupakan kiblat pertama kaum muslim. Oleh karena itu kebiadaban israel sangat di benci karena mereka menunjukkan kearoganannya bukan hanya kepada kaum muslimin yang di palestina juga kaum muslimin yang tergabung dalam misi Freedom Flotilla (armada pembebas) yang rencananya ingin membuka barikade atau blokade israel tetapi tidak dapat menembusnya karena mereka sudah duluan di hadapkan dengan serangan biadab israel.
Aksi yang dilaksanakan pada hari Ahad, 13 Juni 2010 di mulai pada pukul 08.00 wib di Sekitar Alun-alun kota Banjar yang sebelumnya ratusan masa yang datang dari berbagai wilayah kota banjar sudah mulai berdatangan sejak pukul 07.00 di jalan protokol depan gedung BRI Banjar.
Aksi solidaritas gaza ini bertemakan “SAVE PALESTINE WITH KHILAFAH” ini mengambil star dari alun-alun depan BRI melewati jalan rumah sakit, jalan BKR, JL kenanga, kemudian masuk ke Jl letjen Suwarto dan berputar ke arah cimenyan dan phinis kembali di alun-alun.
Selama perjalanan rombongan aksi yang berjumlah lebih dari 500 orang ini di lengkapi dengan atribut poster dan bendera tidak lepas meneriakkan yel-yel anti israel dan dengan selalu di iringi pekik takbir yang bergemuruh sepanjang jalan, dengan antrian lebih dari 200 meter dari depan sampai belakang. Selain itu juga aksi ini menampilkan para orator dari beberapa ormas islam dan aktivis HTI, diantaranya adalah : KH Muhtadin (ketua JAT Banjar), Ir. Ibnu Aziz Fathoni, M.PdI (DPP HTI), KH Yoyo Waluyo (ketua Persis Banjar), Ust Nanang (JAT), Ust Zaenal Arifin (Humas HTI Banjar), KH Sajali (perwakilan dari Ciamis), Ust Irfan Ansori (perwakilan Pangandaran) Ust Tasudin Al Habsy (perwakilan Dayeuhluhur), Ust M Rio (HTI Banjar).
Semua orator mesepakat mengecam dan mengutuk tidandakan israel, bahkan beberapa diantaranya menyerukan kepada pemerintah agar mengirim tentara untuk berjihada melawan israel, dan kalou itu amsih kurang kuat maka peserta aksipun siap untuk di berangaktkan berjihada melawan israel. Bahkan ust zaenal mengatakan kalo jalan mengirimkan pasukan perang tidak bisa maka kunci terakhir adalah kaum muslimin harus segera menyatukan langkah menggalang kekuatan untuk menegakkan Khialfah yang akan melindungi negeri-negeri kaum muslimin dan akan membberikan rahmat kepada seluruh alam.
Acara yang di pandu oleh Ajengan Wawan Hidayatulloh dari Purwaharja dan Ust, Aguz Cahyanto dari Sukarame di akhiri dengan pernyataan sikap HTI terhadap kebiadaban Israel oleh Ust Asep Sudrajat, S.Sos ketua HTI Banjar dan ditutup doa oleh KH Suryadi dari cigigur berakhir pada pukul 10.00 adapun pernyataan sikapnya sebagai berikut: 1. Mengutuk dengan sangat keras serangan biadab itu. Tindakan ini menunjukkan siapa sesungguhnya Israel. Ia tidak lain adalah negara penjajah yang sangat kejam. Sementara itu, diamnya negara-negara di dunia, khususnya negara-negara Barat termasuk PBB, dan kalaupun mengutuk tidak diikuti dengan tindakan nyata, atas tindakan biadab Israel menunjukkan bahwa HAM hanyalah slogan kosong yang hanya diperuntukkan buat negara Barat dan sekutunya, tapi tidak buat warga Palestina atau umat Islam. Disebut melanggar HAM bila yang menjadi korban adalah warga mereka, sementara bila tindakan keji menimpa warga Palestina atau umat Islam, mereka diam saja dan tidak pernah menyebut itu sebagai pelanggaran HAM. Serangan biadab Israel itu juga menunjukkan bahwa global war on terrorism atau perang global melawan teroris juga hanyalah kedok belaka untuk memerangi Islam. Bila sungguh-sungguh ingin memerangi teroris, mengapa tindakan ini dibiarkan dan para pejabat Israel yang bertanggung jawab juga tidak disebut teroris?
2. Menyerukan kepada penguasa negeri-negeri muslim untuk bersatu mengerahkan pasukan dan persenjataan militernya untuk menghentikan kebiadaban Israel dan melindungi warga Palestina di sana, termasuk melindungi semua misi untuk menolong mereka yang sangat membutuhkan itu. Bila tidak, sesungguhnya penguasa negeri-negeri muslim berarti turut membiarkan terjadinya kedzaliman dan penderitaan warga Palestina.
3. Menyerukan kepada umat Islam untuk secara sungguh-sungguh berjuang bagi tegaknya kembali Khilafah Islam, karena hanya Khilafah sajalah yang bisa menyatukan 1,5 milyar umat Islam seluruh dunia dengan segenap potensi yang dimiliki. Dan hanya dengan persatuan saja umat Islam akan memiliki kekuatan untuk melindungi diri, harta, kehormatan dan tanah negeri-negeri Islam, termasuk membebaskan Palestina dari cengkeraman Israel dan melawan kebiadabannya seperti yang tengah dilakukan sekarang ini. [] Zaenal Arifin