DPR: Listrik gratis bisa bikin masyarakat malas bekerja. Ini respon terhadap wacana listrik gratis bagi masyarakat miskin yang dilontarkan dirut PLN (detik.com,14/6)
KOMENTAR:
Inilah tabiat wakil rakyat ‘hipokrit’, tapi giliran kalau urusan perut dan kpentingan opurtunisnya bisa buat sejuta alasan. DPR terbukti bukan wakil rakyat yang peduli derita rakyat miskin, demokrasi melahirkan kedzaliman atas nama rakyat, saatnya mengubur demokrasi diganti sistem islam.
DPR:Dewan Penyengsara Rakyat
kata kata bang haji Oma irama ini mah “sungguh terlalu” kapitalisme telah menjelma menjadi drakula yang akan selalu menghisap darah rakyat sampai kering kerontang…ditambah DPR yang katanya para wakil rakyat padahal wakil pengusah, yang katanya pembela rakyat ,malah menjadi garda terdepan penghancur kehidupan rakyat. inilah buah busuk yang diterima indonesia yang menanam akar sekulerisme menjadi asa bernegara. hanya khilafahlah solusi dari problematika yang terjadi dengan hukum Allah yang agung akan menjadikan kehidupan rakyat makmur dan sejahtera
DPR itu sebenarnya bukan wakil rakyat, tapi wakil partai yg menang pemilu dengan dana kampanye dr para pengusaha (kapitalis), Jadi DPR itu wakil Kapitalis
DPR = Dewan Perwakilan Raja (Baca; Penguasa dan Pengusaha)
Bubarkan DPR atau ganti Sistem?
Klo bubar DPR, penguasa akan jadi diktator, krn sudah tdk ada pengontrolnya.
Jadi, Bubarkan semuanya ganti dengan sistem yang lebih baik.
Sistem itu adalah tdk lain hanya Islam.
Islam sebagai agama sekaligus sebagai peraturan hidup yang berasal dari yang menciptakan manusia.
Juga DPR disebut Dewan Perwakilan Rentenir
DPR: Listrik Gratis Bisa Bikin Masyarakat Malas Bekerja.
Buat Apa Atuh Ada Negara, Kalau RAkyat Suruh Mandiri Terus, Dasar Negara Gak Peduli RAkyat
Ah DPR suka bikin Ulah
Iya Pak, tapi kan itu menurut Bapak yang sudah mapan dengan harta…
Tapi bagaimana dengan rakyat kecil Pak yang jangankan listrik tapi untuk mendapatkan sesuap nasi saja sulit…
Tolong berpikir dengan hati nurani….
DPR (Dewan Penghisap Rakyat)
Inilah potret bobroknya Kapitalisme dan demo-crazy
Para pejabat di negeri “Amburaduuul” ini sudah menjelma menjadi Predator sekaligus Drakula yang setiap saat mengHISAP darah rakyatnya sendiri. Umat tidak boleh hidup nyaman, biarlah rakyat sengsara asal pejabat sejahtera.
Sudah saat nya sistem Syariah yang mengatur negeri ini
inilah wajah asli kaum skuler kafitalis demokrasi,kalau untuk keperluan dirinya[kroninya]dan para kafitalis berteriak nyaring untuk rakyat contoh:uang aspirasi begitu lantangnya menjual rakyat kecil,tapi kalau bener-bener untuk rakyat kecil diam membisu dan menolak.ini buah diterapkanya sekuler kapitalis “ganti sistim ganti rejim dgn syariat dan khilafah islam”jangsn percaya lagi dgn sistim dan rezim skuler kafitalis!
betul2 kejam….. yg malas itu DPR… kerja nggak kerja dapet duit..!!!! kalo rakyat miskin nggak kerja gimana dapet duit??? logika tengkurep dari anggota DPR, bikin sengsara rakyat secara nyata
enak aja bilang rakyat bisa jadi males karena listrik gratis, sementara mereka yg digaji dari uang rakyat merasa gajinya kurang2 terus, sudah gaji puluhan juta masih saja kurang, emang kerjanya ngapain digaji gede? urusan menyangkut rakyat pada ga beres, kerja ga bener minta gaji gede. kemiskinan ga berkurang malah bertambah terus… anggota DPR pancasila aja ga apal, ditanya tugas dan kewajiban juga ga tau, kalah sama tukang becak. kalo mau melawak jangan di gedung DPR dong. ya gitu, kebanyakan makan duit rakyat.
sungguh negeri yang menyedihkan, negeri kaya subur dikelola oleh mental2 korup. menjabat DPR bukannya demi rakyat tapi demi perut. khilafah cepatlah datang, biar negeri ini dikelola oleh orang yang memang ngerti urusan negara dan rakyat, bukan yang cuma ngerti urusan perut dan membodohi rakyat. rakyat sudah tahu dibodohi tapi tdk bs berbuat apa2. adakah lebih baik dengan keberadaan mereka yg duduk di DPR dibanding dengan seandainya tidak ada?
berarti fasilitas listrik gratis bagi pejabat membuat para pejabat malas juga …… makanya negeri ini makin terpuruk….. angka kemiskinan tambah membengkak, orang stress dengan tingkah yang aneh tambah membludak…