Seorang wanita aktivis Israel, Thali Fakhima yang baru saja masuk Islam menegaskan bahwa ia menerima ancaman pembunuhan dari pemerintah Israel dan ekstremis Yahudi. Fakhima menegaskan bahwa dirinya sangat percaya akan lenyapnya Israel suatu hari nanti.
Fakhima mengatakan dalam wawancara dengan channel “Rusia Today” bahwa “Hidupnya terancam-setelah menyatakan masuk Islam-oleh pemerintah Israel dan kelompok fanatik Israel. Bahkan dengan penuh keyakinan ia berkata: “Segala puji hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam atas karunia yang diberikan kepada saya. Apa yang Allah tetapkan untuk saya pasti akan terjadi. Jika Allah telah menakdirkan saya mati sebagai syahidah, maka saya sangat bersyukur kepada Allah. Sehingga ini menjadi hal terbaik yang bisa terjadi pada saya.”
Ia menambahkan bahwa dalam kunjungan terakhirnya ke Al Quds (Yerusalem), ia mendapat serangan serta aksi kekerasan, dan meskipun ada polisi ketika itu, namun polisi tidak berbuat apa-apa. Ia mengatakan: “Ada dukungan pemerintah untuk orang-orang yang dinamakan dengan para pemilik kebijakan politik. Dan orang seperti ini mendapat perlindungan lebih dari perlindungan terhadap satu orang.”
Bahkan sebelum masuk Islam ia pernah ditangkap dan ditahan selama dua setengah tahun di penjara intelijen Israel. Dan selama dalam penjara ia mendapatkan penyiksaan dan pemerkosaan karena sikapnya yang konsisten membela rakyat Palestina dan hak-hak rakyat Palestina.
Sedang tentang alasan dirinya masuk Islam, meski sebelumnya ia sangat tidak menginginkan kejadian ini, maka Fakhima menegaskan bahwa ia telah tinggal di tengah-tengah komunitas Muslim selama bertahun-tahun, namun ia belum menemukan orang-orang yang menerapkan ajaran Islam, dan ketika ia bertemu dengan Syaikh Raed Shalah, ia menemukan dalam diri Syaikh ini contoh-contoh yang mendorongnya untuk menyakini Islam, dan mendorongnya untuk mengambil langkah ini.
Ia menjelaskan bahwa apa yang terjadi dalam pembantaian Armada Kebebasan (Freedom Flotilla) tidak mengubah sisi buruk dari keganasan, kekejian dan teror pemerintah Israel terhadap rakyat Palestina. Akan tetapi ia percaya bahwa yang berubah adalah pandangan dunia terhadap pemerintah zionis, serta masyarakat semakin mengerti akan kebohongan dan kejahatan Israel. Ia menyatakan bahwa negara zionis tidak akan lagi mampu untuk melindungi dirinya dan membela kejahatan yang sudah menjadi wataknya. Ia menilai bahwa Israel kini sedang berada dalam tahap akhir eksistensinya, dan ada pada titik dimana ia tidak akan bisa kembali.
Fakhima mengungkapkan tentang penderitaannya, yang berupa isolasi sosial setelah ia menjadi seorang Muslimah, karena jarak yang begitu jauh dari masyarakat asalnya di Israel, dan ketidakmampuannya untuk berintegrasi di tengah-tengah bangsa Arab yang sangat waspada terhadap dirinya karena khawatir bahwa dirinya adalah orang yang disusupkan di tengah-tengah mereka.
Fakhima mengatakan: “Saya percaya bahwa Israel akan lenyap setelah pemerintah zionis ini banyak melakukan aksi teroris dan kejahatan. Dan saya akan merasa bahagia ketika saya telah berintegrasi penuh dengan komunitas Muslim.” (islamtoday.net, 24/6/2010)
Ya Allah, selamatkanlah hamba-hamba-Mu.. tetapkanlah mereka di dalam Islam..
Ya Allah, hancurkanlah Israel yang terkutuk..
Amin..