HTI Press. Sedikitnya 500 orang anggota dan simpatisan HTI Yogya melakukan longmarch dari Masjid Syuhada menuju ke perempatan Kantor Pos besar Yogyakarta. Bukan karena iseng atau kurang kerjaan, massa yang terdiri dari peserta dewasa laki-laki, perempuan beserta anak-anak ini turun jalan menyerukan agar pemerintah mau membersihkan Indonesia dari seks bebas dan pornografi dengan Syariah dan Khilafah. HTI turut prihatin akan masalah seks bebas dan pornografi yg sangat vulgar nampak di tengah-tengah masyarakat.
Massa HTI yang berangkat dari pukul 8.30 pagi hingga 11.00 WIB, dilengkapi dengan pengeras suara beserta soundsytem dalam satu mobil truk dan mobil pickup. Dengan itu para orator aksi bisa menyampaikan maksud dan tujuan aksi, antara lain yaitu bobroknya sistem kapitalisme dan indahnya sistem Islam kepada masyarakat di jalanan kota Yogyakarta melewati rute jln jendral Sudirman, jln Mangkubumi, jl Malioboro.
Ditengah-tengah masyarakat, perwakilan dari HTI terus-menerus menyampaikan orasi, para orator menghujani pertanyaan-pertanyaan seperti, apakah anda rela bila putra putri anda menjadi ahli zina? Apakah anda rela putra-putri anda menjadi korban pemerkosaan? Apakah anda rela suami/istri anda selingkuh? Pasti jawabannya adalah Tidak!
Sesampainya di perempatan Kantor Pos depan monumen serangan umum 1 maret 1949 pukul 10.00 WIB, peserta aksi itu menempati 4 bagian menghadap ke jalan dan truk yang membawa soundsytem langsung menempati tengah perempatan.
Seperti biasa, aksi dirangka dalam beberapa orasi, ceremonial tersebut dibuka oleh ust.siddiq sebgai MC, dilanjutkan dibacakannya Ayat Alquran oleh ust Jazim, QS Al-Israa’ ayat 32 Dan janganlah kamu mendekati zina; “Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” Kemudian adapun orator pertama adalah ust. Arif lukman, beliau mengatakan “Adanya video yang dilakukan orang-orang tersohor di Indonesia tidak bisa menjadi teladan bagi masyarakat, apalagi hal nista tersebut jg dilakukan oleh para remaja dan pemuda-pemuda kita. Hal itulah yg membuat kita sedih, hal tersebut tidak lain karena adanya kapitalisme, kapitalisme memandang bahwa laki-laki dan perempuan adalah makhluk yg sah-sah saja apabila saling menikmati asal saling rela, beda dengan Islam, Islam memandang laki-laki dan perempuan ada sistem pergaulan yg jelas”.
Orasi jg disampaikan oleh ust. Abu Faras, beliau menghimbau kepada masyarakat agar menjaga anak-anaknya dri materi-materi pornografi dan memahamkan putra putrinya dengan pendidikan Islam. Menjadi hal yang istimewa, aksi kali ini diikuti juga oleh Bpk. Syukri Fadholi, Tokoh Yogykarta, beliau mengajak semua elemen, khususnya masyarakat kota Jogjakarta, bahwa di kalangan adik-adik remaja, pemuda, masih saja ada tindakan asusila, beliau juga menghimbau kepada Bapak Gubernur dan Bapak Walikota Yogyakarta untuk menindak tegas kemaksiatan, menegakkan hukum agar tidak terjadi lagi hal serupa.
Dan orasi yang terakhir dengan disampaikannya solusi Islam atas seks bebas dan pornagrafi, oleh Ust. Ibnu Alwan beliau menegaskan “Sesungguhnya adanya video mesum ditengah-tengah kita merupakan ujian bagi individu, kelompok dan negara. Pertama bagi individu yg mengaku beriman apakah ada rasa benci ketika mendengarnya, atau biasa-biasa saja atau malah adem ayem..ini merupakan bukti dari iman kita masih ada atau tidak. Kedua, ujian bagi kelompok, kelompok-kelompok Islam apabila tidak menunjukkan kecaman atau ketidakridhoannya terhadap masalah tersebut, maka tunggulah kehancuran dalam masyarakat, karena masyarakat sejatinya akan bertindak karena adanya penolakan dari kelompok masyarakat. Ketiga, ujian bagi negara, negara telah diberi masalah-masalah, diuji dengan kasus-kasus, begitu pula telah ditunjukkan cara tuk menyelesaikan masalah dengan solusi yg jelas yaitu Syariah Islam, tapi ketika tidak mau menerapkannya maka telah jelas ketidak amanahannya para penguasa tarsebut.
Adapun pandangan HTI terhadap masalah tersebut dipaparkan oleh ust. Rosyid Supriyadi perwakilan DPD I HTI Yogyakarta, dan dilanjutkan doa penutup yg dipimpin oleh ust. Yusuf (Azin, Hamfara)
kebenaran pasti akan menang…….
ALLAH HUAKBARRRR…………..