Berita dan Komentar: Keterpurukan Amerika di Afganistan dan Pakistan

Pasca pengunduran diri jenderal Stanley McChrystal kepada pemerintah Amerika, tampak bahwa pemerintah Amerika kebingungan mengenai bagaimana menangani masa depan Afgan. Wapres AS Joe Biden menyeru presiden Pakistan, Zardari, agar memberitahunya tentang perkembanan terbaru di Afganistan.

Komentar:

Perbedaan pendapat diantara lembaga militer Amerika dan pemerintah Amerika terhadap perang di Afganistan tidak lagi bisa disembunyikan dari seorang pun. Perbedaan itu wajar terjadi disebabkan konsekuensi kerugian perang dan ketidaktepatan generalisasi di medan perang dan para diplomat di kedutaan AS. Itu adalah bukti yang jelas bahwa politik Amerika terhadap Afganistan dan Pakistan telah gagal.

Menlu Afganistan Zalmay Rasul kemarin mengunjungi rekannya menlu Pakistan Mohammed Qureshi. Dalam pertemuannya itu ia menegaskan bahwa perdamaian dan keamanan Afganistan dan Pakistan saling terkait oleh satu ring. Kedua negara wajib bekerjasama untuk meraih tujuan yang sama. Utusan khusus Amerika untuk Pakistan dan Afganistan Richard Holbrooke beberapa hari sebelumnya telah berada di kawasan. Ia bertemu dengan para pemimpin militer dan politik Pakistan dan Afganistan. Tampak dalam pernyataannya setelah sejumlah pertemuannya itu bahwa ia suka dengan tidak dimulainya operasi miiter di utara Waziristan sampai sekarang oleh militer Pakistan.

Pertanyaannya adalah, kenapa hati pejahat seperti Holbrooke itu berubah terhadap Waziristan? Apa yang menghalanginya untuk mendorong militer Pakistan melakukan genocida di Waziristan seperti yang dilakukan di daearah lain di Pakistan?

Ada sebuah laporan yang menyebutkan bahwa Pakistan meminta tambahan peralatan militer yang nilainya mencapai 2,5 miliar dolar yang mencakup pesawat Apache 64 AH-1W, disamping helikopter Chinook. Menurut menhan Pakistan, jenderal purnawirawan Syed Athar Ali, Pakistan memerlukan tambahan biaya dari dana pendukung koalisi. Sesuai dengan klaimnya, Pakistan telah membelanjakan lebih dari 10 miliar Rupee untuk memindahkan 170.000 tentara ke perbatasan Pakistan dan Afganistan. Karena itu, sebagian analis berpendapat bahwa sebab penundaan operasi militer di utara Waziristan kembali kepada keterlambatan sampainya dana ke Pakistan. Sedangkan pemerintah Pakistan sebagaimana yang biasa kami sampaikan, telah siap untuk menanggung malu dari hal itu dengan imbalan recehan yang tak seberapa!!

Sebelumnya pemerintah Pakistan mendapat banyak tekanan dari Amerika agar melakukan operasi militer. Berbagai indikasi yang ada waktu itu mengindikasikan telah dekatnya waktu implementasi operasi militer tersebut. Akan tetapi terdapat dua sebab yang mendorong Pakistan menunda operasi militer di utara Waziristan. Pertama, adanya penentangan besar dari orang-orang mukhlis di barisan militer Pakistan yang memandang tidak adanya alasan legal untuk pergi ke utara Waziristan. Kedua, tidak adanya kemampuan NATO di Afganistan untuk melakukan operasi militer yang seiring dari sisi Afganistan, di Kandahar. Setelah pemecatan jenderal Stanley McChrystal masalahnya berubah dan makin rumit. Yang lebih kuat, penundaan itu akan dilakukan sampai jangka waktu yang lebih panjang. Sebab, jenderal baru di Afganistan akan memerlukan waktu untuk meneliti realita di sana. Jenderal itu tidak mungkin melakukan operasi militer pendukung di daearah Kandahar langsung setelah menerima jabatannya. Disamping itu juga terdapat indikasi lainnya, yaitu minimnya aksi pemboman di berbagai kota dan tidak adanya pemutusan aliran listrik untuk jangka waktu yang panjang selama bulan Juni. Itu menunjukkan belum adanya tekad pemerintah untuk melakukan operasi militer baru dalam waktu dekat. Akan tetapi kita akan menyaksikan aktivasi kedua aksi itu (pemboman di berbagai kota dan pemutusan aliran listrik) langsung setelah diambil keputusan untuk melakukan operasi militer.

Penguasa Pakistan telah menyerahkan urusan mereka kepada tuan-tuan mereka kaum imperialis. Akan tetapi segala puji bagi Allah, disana terdapat banyak orang mukhlis di perbatasan Pakistan dan Afganistan. Dan dengan pertolongan Allah penjajah tidak akan beruntung dan tidak akan bisa berdiri tegak. Orang-orang jahat Amerika tidak akan mampu menghalangi perubahan yang dirindukan oleh masyarakat dan yang realisasinya tingkal sejengal lagi.

14 Rajab 431 H/26 Juni 2010 M

Naved Butt

Juru Bicara Resmi Hizbut Tahrir di Pakistan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*