Ratusan pemuda di Kashmir terus-menerus melakukan intifadhah melawan pendudukan India dengan melemparkan batu. Sehingga pemandangan ini mengingatkan pada intifadhah Palestina.
Amjad Khan (17 tahun) berkata: “Aku melakukan pelemparan batu ini untuk mengekspresikan kemarahan dan kebencian saya terhadap situasi dan kondisi sekarang.”
Shaukat Mohamed (24 tahun) mengatakan, bahwa ia mengambil gambar demontrasi melalui telepon seluler upload di Facebook dan YouTube: “Kemajuan tegnologi bagi kami bisa dijadikan sebagai sarana untuk menginformasikan kepada dunia tentang aspirasi dan perasaan frustrasi kami,” demikian menurut Agence France-Presse (AFP).
Kemarahan berkobar di wilayah Kashmir yang diduduki sejak terbunuhnya seorang pelajar akibat tembakan polisi awal Juni lalu sewaktu berlangsungnya demonstrasi perlawanan terhadap pendudukan di ibukota Srinagar.
Dan dalam beberapa minggu terakhir sejak berlangsungnya demontrasi yang menyebabkan 17 pemuda syahid akibat tembakan pasukan pendudukan India, telah memicu kekhawatiran New Delhi akan pecahnya intifadhah Kashmir sama seperti intifadhah Palestina.
Jawad Mir salah satu aktivis perlawanan di daerah mengatakan bahwa berbagai serangan yang terus dilakukan oleh pendudukan India bisa mengubah para pelempar batu menjadi milisi gerakan intifadhah baru, katanya.
Daerah di Himalaya sejak tahun 1989 telah melakukan perlawanan terhadap pendudukan India hingga menyebabkan lebih dari 47.000 orang syahid di daerah yang mayoritas penduduknya Muslim (mediaumat.com, 23/7/2010).