JAKARTA— Menjelang puasa dan Lebaran, harga beras terus mengalami kenaikan. Meskipun begitu, pemerintah memastikan pasokan beras umumnya tidak bermasalah dan terus mengantisipasi agar tidak terjadi lonjakan harga. “Kita monitor setiap hari supaya tidak ada masalah menjelang puasa dan Lebaran,” kata Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, seusai meninjau Pasar Jatinegara dan Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Sabtu (24/7).
Mendag Mari Elka mengatakan, panen padi pertama tahun ini memang hasilnya lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya sehingga pasokan beras menurun dan harga menjadi naik. Dia berharap hasil panen padi kedua lebih baik sehingga harga beras bisa normal kembali.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, harga rata-rata nasional beras yang pada 22 Juli 2010 sebanyak Rp 6.531 per kilogram naik menjadi Rp 6.540 per kilogram pada 23 Juli 2010. Menurut Sutono, direktur Pelayanan Publik Perusahaan Umum Bulog, harga beras kualitas medium naik Rp 200-Rp 300 per kilogram sedangkan harga beras kualitas premium naik Rp 600 sampai Rp 800 per kilogram.
Di Pasar Jatinegara dan Pasar Induk Beras Cipinang, harga be ras IR64 berbagai kualitas berkisar antara Rp 6.600 sampai Rp 7.300 per kilogram. “Pasokan tidak sebanyak biasanya karena hasil panen kurang bagus. Harga juga jadi mahal. Kalau mahal terus, kita juga susah jual,” kata Harsono, pemilik Toko Beras Sinar Jaya di Pasar Induk Beras Cipinang.
Operasi pasar
Untuk mengantisipasi harga, pemerintah telah melakukan operasi pasar. Mendag menambahkan, pemerintah memberikan keleluasaan kepada Perum Bulog untuk melakukan operasi pasar beras di daerah-daerah yang menunjukkan kenaikan harga. “Tanpa harus menunggu kenaikan harga sampai 10 persen,” katanya.
Sutono menga takan, dalam sepekan ini pemerintah melakukan operasi pasar beras di daerah-daerah yang me nunjukkan gejala kenaikan harga untuk menstabilkan harga komoditas tersebut di pasaran.
Operasi pasar beras sudah dilakukan sejak sepekan lalu, antara lain di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur, bahkan hingga wilayah Papua.
“Biasanya, kita tidak melakukan operasi pada bulan Juli se perti ini. Ini anomali akibat perubahan iklim,” katanya.
Di DKI Jakarta, operasi pasar beras dilakukan di 12 titik, di antaranya di Pasar Serdang (Jakarta Pusat), Pasar Anyar Bahari, dan Sukapura (Jakarta Barat).
Pada setiap titik pelaksanaan operasi pasar beras disiapkan enam ton beras dan khusus untuk Pasar Induk Beras Cipinang sebanyak 10 ton beras.
Perum Bulog menjual harga be ras di gudang Rp 5.630 per kilogram untuk Pulau Jawa dan Rp 5.730 per kilogram di luar Jawa. Dalam hal ini, Perum Bulog menjual beras dengan harga per kilogram Rp 400 hingga Rp 500 lebih rendah dari harga beras di daerah setempat. Saat operasi pasar di Ja karta, beras kualitas medium di jual Rp 5.850 per ki logram.
Selain beras, harga bahan pokok lain yang mengalami kenaikan adalah daging ayam, daging sapi, dan tepung terigu. Daging ayam yang sebelumnya dijual dengan harga antara Rp 21 ribu sampai Rp 22 ribu per kilogram, saat ini dijual dengan harga Rp 25 ribu per kilogram di Pasar Ja tinegara. Sementara harga daging sapi juga merambat naik sekitar Rp 4.000 per kilogram menjadi Rp 65 ribu per kilogram.
Menurut data Kementerian Perdagangan, harga rata-rata daging ayam nasional per 23 Juli mencapai Rp 26.042 per kilogram dan harga daging sapi Rp 65.905 per kilogram.
Sedangkan harga rata-rata nasional untuk bawang merah sekitar Rp 21.717 per kilogram, cabai merah Rp 33.065 per kilogram, terigu Rp 7.527, gula Rp 10.743 per kilogram, dan minyak goreng curah Rp 9.410 per kilogram. (republika, 25/7/2010)