Eropa Akui Kegagalan Ideologinya Dalam Mengatasi Kemiskinan

Uni Eropa mengadakan pertemuan dengan perwakilan dari beberapa agama, yaitu Kristen, Yahudi dan Islam. Pertemuan itu diselenggarakan di Brussels pada 21/7/2010 untuk membahas peran agama dalam mengatasi kemiskinan di Eropa.

Presiden Uni Eropa, Jose Manuel Durao Barroso memuji keinginan yang ditunjukkan oleh komunitas-komunitas keagamaan untuk memerangi kemiskinan. Ia berkata bahwa hal ini sangat penting, terutama dalam situasi krisis ekonomi.

Krisis ini mengakibatkan pengaruh mendalam pada kebanyakan orang. Sehingga lembaga-lembaga sosial dengan keyakinan agama telah menjamin dukungan finansial dan moral untuk mengatasi krisis ini. Itulah sebabnya, agama memiliki peran sangat penting.

Presiden Uni Eropa Herman Van Rompuy mengatakan bahwa harus mempersatukan nilai-nilai Eropa dalam satu kesatuan. Dan ini merupakan kekuatan yang luar biasa bagi Eropa.

Dan dalam pernyataannya, ia menilai kaum Muslim sedang menerima nilai-nilai Eropa, di mana mereka bersama dengan agama-agama lain terlibat dalam mengatasi masalah perekonomian dan sosial Eropa.

Semua ini menunjukkan bahwa kaum kapitalis mulai menentang ideologi mereka sendiri yang mengharuskan pemisahan agama dari kehidupan, dan tidak menganggap agama memiliki peran dalam mengatasi masalah masyarakat, termasuk ekonomi. Ideologi Kapitalisme menilai agama sebagai perasaan dan emosional individu belaka yang terbatas hanya di tempat peribadatan saja, dan agama tidak memiliki peran apapun dalam mengatasi masalah perekonomian.

Selain itu, Barat ingin mengeksploitasi agama untuk kepentingan mereka sendiri guna mengakomodasi masyarakat pada umumnya, khususnya masyarakat miskin. Sehingga hal ini menunjukkan kegagalan ideologi Kapitalisme yang materialistik dalam mengatasi masalah ekonomi (kantor berita HT, 30/7/2010).