HTI Press. Tak seperti biasanya, ada pemandangan yang menarik di lapangan Karebosi kali ini. Sepanjang area Karebosi nampak berkibar ratusan bendera al-liwa dan ar roya. Sementara itu, di panggung utama tribun lapangan Karebosi terpampang sebuah spanduk raksasa bertuliskan ” Konferensi Umat Islam bersama Hizbut Tahrir Indonesia”, Disekelilingnya ribuan kaum muslimin, para aktivis Hizbut Tahrir dari penjuru daerah di Sulselbar, para ulama, tokoh masyarakat, majelis ta’lim, akademisi, politisi dan masyarakat umum lainnya tumpah ruah mengikuti acara yang berlangsung Ahad, 1 Agustus 2010 sejak pagi hari guna menghadiri undangan panitia konferensi.
Dari lima ribu jumlah kursi yang disediakan panitia, ternyata belum mampu untuk menampung antusiasme peserta, hingga akhirnya sebagian dari peserta rela untuk berdiri dan sebagian lagi terpaksa duduk melantai. Meski demikian, tak ada yang beranjak pergi hingga berakhirnya acara.
Dua hari sebelumnya (jumat 30/07), salah satu harian cetak terbesar di kawasan timur Indonesia melansir berita “Hizbut Tahrir akan Duduki Karebosi”. Perhelatan akbar tersebut dilaksanakan dalam rangka menyambut datangnya bulan Ramadhan dan sebagai refleksi momentum Rajab.
Dari sejumlah pembicara yang di agendakan sebelumnya, hanya satu yang berhalangan hadir. Tampil membawakan opening Speech Ust. Shabran Mujahidin (KEtua DPD I HTI Sulsel) yang lebih banyak mengurai tentang latar belakang kenapa konferensi ini dilaksanakan. Sambutan selanjutnya juga datang dari Gubernur sulsel. Dalam sambutannya, staff ahli bidang pemberdayaan sosial kemasyarakatan Bapak Ir. Arifin Daud, M.si. yang hadir mewakili bapak gubernur mengungkapkan apresiasi yang luar biasa akan penyelenggaraan konferensi tersebut. ” pemerintah prov. Sulsel mendukung penuh kegiatan ini,kami sekaligus memberikan apresiasi terhadap pihak penyelenggara, pemprov sulsel bangga terhadap Hizbut tahrir, semoga kegiatan keagamaan yang melibatkan seluruh komponen keummatan, mampu segera mendorong terwujudnya cita-cita bersama masyarakat sulsel untuk menjadikan sulsel sebagai serambi madinah” .
Konferensi Umat Islam kali ini terdiri dari dua sesi. Sesi I adalah sesi pemaparan fakta, dan sesi II adalah sesi pemaparan Solusi. Di Sesi I, syabab Hizbut Tahrir secara gamblang menguraikan fakta demi fakta yang terjadi baik secara nasional maupun lokal. Secara garis besar dua hal yang disampaikan. Pertama, fakta problematika pengelolaan SDA di Indonesia dan Sulselbar, dalam hal ini disampaikan oleh Ust. Musthafa, perwakilan dari HTI daerah Ajattapareng. Kedua, fakta problematika politik di Indonesia dan Sulselbar yang disampaikan oleh perwakilan HTI daerah Jentago Ust. Abd. Karim Tahir.
Setelah mendengarkan pemaparan fakta di sesi I, acara di selingi pembacaan testimoni tokoh terhadap perjuangan HTI. Testimoni I datang dari Bapak Drs. H. Abdul Kadir Parewe. Tokoh yang sudah sepuh ini banyak memberikan inspirasi tentang bagaimana pentingnya menjaga keistiqomahan dalam perjuangan. “memperjuangkan syariat Islam harus sampai batas akhir keyakinan, yakni kematian” ungkap beliau.
Lebih lanjut mantan ketua DPRD Kab. Maros ini meminta para hadirin untuk tidak melupakan sejarah. Syariat islam tidak dapat dipisahkan dari sejarah masyakat Sulawesi selatan, termasuk keberadaan lapangan karebosi yang menjadi tempat pelaksanaan konferensi ini. ” dahulu, di lapangan inilah, Sultan Hasanuddin mengumpulkan seluruh pasukannya setiap kali dalam kesempatan ketika hendak melakukan perlawanan terhadap pihak kafir penjajah” jelas beliau. Hal lain yang juga beliau sampaikan adalah bahwa perjuangan penegakan syariat islam dan khilafah sebagaimana yang dilakukan oleh Hizbut tahrir harus di dukung, dan sesungguhnya hanya orang-orang kafirlah yang menolak syariat islam diterapkan.
Testimoni selanjutnya dibawakan oleh KH. Syamsuddin latif. Beliau kemudian mengurai perjalanan panjang negeri Indonesia, sekaligus mengkritisi kebathilan setiap sistem yang diterapkan selama ini. ” Orde lama kita dipimpin dengan sistem komunis, dan itu gagal total.., orde baru kita dipimpin dengan sistem militeris, dan itu gagal total.., kini orde reformasi kita di pimpin dengan sistem kapitalis sekularis, dan itu juga gagal total..”. Belajar banyak dari pengalaman sejarah tersebut, tokoh sepuh Muhammadiyah Sulawesi Selatan tersebut kemudian mengunci ” Hanya Islam-lah kini satu-satunya pilihan bagi kita kalau ingin selamat “.
Testimoni terakhir perspektif ulama, dibawakan perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia Sulsel. Prof. Dr. M.Gholib, M.A selaku Sekretaris Umum MUI sulsel kebali mempertegas tentang komitmen MUI dalam upaya terwujudya syariat islam di Sulawesi selatan. Beliau juga menyatakan kesepakatannya terhadap apa selama ini diperjuangkan oleh Hizbut Tahrir.
Di Sesi II, para peserta konferensi kemudian mendengarkan pemaparan solusi cerdas, politis, dan syar’i perspektif Hizbut Tahrir. Humas DPD I HTI Sulsel, Ust. Ir. Hasanuddin Rasyid tampil sebagai pembicara pertama untuk sesi solusi islam terhadap krisis dunia dan Indonesia. Beliau membawakan materi “Syariah Islam jawaban terhadap problem global”. Selanjutnya, sebagai jawaban dari pemaparan fakta di sesi pertama, tampil ust. Dr. Syarifuddin membawakan materi “Syariah islam dalam pengelolaan SDA di Indonesia dan Sulselbar”. Pemaparan solusi yang terakhir, Ust. Ahmad Gadang membawakan materi “Syariah Islam mengatasi problematika politik di indoneisa dan sulselbar”.
Dipenghujung acara, sebagai konklusi dari Konferensi Umat Islam, Ust. KH. Mustari Ago di daulat untuk memberikan pidato penutup sekaligus memberikan Refleksi Isra Mi’raj dan seruan Ramadhan 1431 H.
Disela-sela konferensi, panitia yang dibackup penuh tim multimedia DPD I HTI Sulsel menampilkan beberapa film dokumenter dan penampilan musikalisasi puisi. Satu hal yang patut menjadi catatan dalam pelaksanaan konferensi umat Islam kali ini adalah ini adalah konferensi terbesar yang selama ini pernah di adakan di kawasan Indonesia timur. Selain itu, kegiatan ini juga dapat diikuti baik secara audia maupun visual streamin melalui web Hizbut Tahrir.
Inilah fajar baru kebangkitan islam yang akan terbit dari kawasan timur Indonesia. Sampai jumpa di langkah perjuangan selanjutnya [ Aulia Yahya /Lajnah I’lamiyah DPD I HTI Sulsel]
Apalagi yang kita tunggu…..sistem terbaik itu sudah siap diterapkan…ALLAHU AKBAR!!!!!!!!!
subhanallah….gelombang dahsyat Syariah dan Khilafah tak akan terbendung….dari segala penjuru tanah air pergerakan itu terus berlangsung…
Semoga Allah selalu melindungi dan meridhoi kaum muslimin yang memperjuangkan AgamaNya…..amin….
Allahuakbar
Subhanallah, walhamdulillah…selamat kepada HTI sulselbar, insyaallah perjuangan ini tidak akan sia-sia. Semakin lama cahaya islam semakin nampak nyata, tegaknya khilafah bukanlah mimpi. Allahu akbar
Allahu Akbar !!!!!!! Gaung Syariah dan Khilafah Telah menggema di seluruh pelosok negeri ini dan dunia. Segera rapatkan barisan dan ayo bersama2 HTI untuk berjuang menegakkan syariah dan khilafah! Allahu Akbar!!!!
subhanallah,,,ini adalah kegiatan yang luar biasa bagi saya dimana kaum muslimin berkumpul lbih dari 7000an untuk mendengarkan berbagai fakta dan solusi yang akan diberikan terkain problematika yang terjadi..inilah wujud kesadaran ummat akan kondisi yang ada, inilah bukti bahwa kaum muslimin di kawasan indonesia timur sul-selbar, telah jenuh dengan sistem yang ada dan membutuhkan sistem yang mampu memberikan kesejahteraan yang utuh…..yakni sistem daulah Khilafah islamiyah yang mengikuti manhaj kenabian…Allahu Akbar……
luar biasa…
Allahu Akbar!!!
Subhanallah, semoga daerah lain bisa mengikuti semangat dan keistiqomahan para syabab di sulawesi, bravo syabab di Sulawesi
subhanallah
Pengembang dakwah yang menghadiri
pasti memberikan semangat dan kekuatan terbaru
untuk dunia dakwah
yang semuanya tidak dapat di beli dengan uang
Subhanallah Allahu Akbar…!
Pantas saja Amerika risau, karena ambruknya kapitalisme diambang mata…! Bagaimana tidak, lha wong Ibu-ibu, Bapak-bapak, pemuda-pemudi sampai juga anak-anak semua mendukung Khilafah Rasyidah…yang akan melindas ideologi kapitalis dan pastinya akan mensejahterakan seluruh pelosok dunia dengan Syariah Islam.
Tuh…, yang tidak segera mendukung dan bersama-sama barisan penegak Syariah dan Khilafah bakalan ketinggalan…!
Barakallahu para pejuang syariah dan khilafah.
Semakin luas kesadaran umat akan urgensi syariah dan khilafah, insya Allah akan semakin cepat nasrullah turun….Allahu Akbar
Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu akbar,
semoga kita makin sadar bahwa pejuang khilafah di benua lain tidak sedang tidur, saudaraku bangkitlah, kemenangan telah menanti kita,
salam buat ikhwah semua di makassar, dari saudaramu dibumi gersang pergerakan, moga perjuangan antum menjadi inspirasi dan semangat yang menggelorakan aktivitas kami yang semakin membeku
Allahu Akbar
Tidak merugi orang yang datang di acara tersebut
tidak merugi orang yang menjadi panitianya
tidak merugia siapa saja yang mendukung acara ini
Allahu AKbar Luar biasa
Allohu Akbar, ayo cucu-cucu dari Hasanuddin teruskan perjuangan pendahulu kalian untuk menegakkan syariah dan khilafah.
kami dari wilayah tengah dan barat indonesia akan melakukan fastabiqul khoiroot demi tegaknya syariah dan khilafah.
melihat kenyataan ini,tiada pilihan lain kecuali khilafah……….TAKBIRRRRRRR