Para Tokoh Pemuda Mahasiswa Islam Mengikuti Sosialisasi Ide Syariah dan Khilafah di Jakarta

Lebih dari seratus tokoh pemuda mahasiswa Islam Jakarta memadati ruang meeting utama Hotel Sofyan Cikini Jakarta, Sabtu (26/07/20008). Para pemuda yang berasal dari berbagai latar elemen pemuda mahasiswa, seperti OKP, BEM, serta elemen muda mahasiswa lainnya ini sangat antusias untuk mengikuti Dauroh Dirosah Islamiyah Hizbut Tahrir Indonesia yang digelar oleh Pengurus Pusat GEMA Pembebasan.

Menurut pihak panitia, acara tersebut dilakukan dalam rangka sosialisasi pemikiran syari’ah dan khilafah di tengah-tengah umat khususnya kalangan pemuda mahasiswa.

“Acara ini dilakukan adalah dalam rangka sosialisasi ide-ide syari’ah khilafah beserta bagaimana metode pengejawantahan ide tersebut dalam kehidupan bernegara sehingga terwujud Indonesia yang memiliki masa depan,” kata Erwin Eljundi, Sekjen GEMA Pembebasan dalam sambutannya.

Tampil sebagai pembicara pada acara tersebut yaitu ust. Harist Abu Ulya (Anggota DPP HTI) dan Ust. Muhammad Al Khaththath (Anggota DPP HTI dan Sekjen FUI).

Pada sesi pertama, Ust. Harits Abu Ulya memaparkan materi tentang pentingnya syari’ah dan khilafah. Menurut beliau ada tiga alasan pentingnya syariah dan khilafah tersebut, diantaranya dilihat dari sisi normatif, historis dan empirik.

Secara normatif bahwa Islam merupakan agama yang utuh dan juga sebagai ideologi yang sempurna. Beda dengan agama lain seperti Nasrani, Yahudi dll, yang hanya agama bukan ideologi. Islam sebagai ideologi juga berbeda dengan dua ideologi lainnya –Kapitalis dan Sosialis– yang hanya ideologi dan bukan agama. Sehingga layak jika Islam dijadikan pijakan kebijakan sebuah negara.

Beliau menambahkan bahwa ciri khas seorang muslim yang beraqidah baik adalah adanya kerinduan untuk taat secara kaffah. Taat secara kaffah tidak akan terwujud kecuali adanya instrumen yang mewadahinya dan instrumen itu adalah negara. Mengingat realitas perintah hukum Islam yang tidak saja untuk individu tapi juga untuk jemaah dan negara.

Secara historis, Ust. Harits Abu Ulya menegaskan bahwa Islam juga sudah terbukti keampuhannya dalam membuat sebuah negara menjadi kuat bahkan digdaya. Dari sebuah negara kecil di Madinah Islam menjelma menjadi negara nomer satu dunia.  Selama lebih kurang tiga belas abad Islam memerintah, sangat banyak kebaikan-kebaikan dan keutamaan yang dilahirkan.

Menurut beliau, fakta empirik juga menunjukkan bahwa sistem lain selain sistem Islam sudah menunjukkan ketidakmampuannya dalam mengurus tatanan dunia dan kehidupan kenegaraan. Penindasan, penderitaan, kebodohan, kemiskinan, pengangguran, tingginya angka kriminalitas senantiasa mencengkeram negeri-negeri kaum muslim.

Sementara itu, Ust. Muhammad al-Khaththtath yang berbicara pada sesi kedua memaparkan materi tentang perubahan masyarakat. Ia mengawali dengan penjelasn bahwa yang merubah nasib satu kaum dari suatu keadaan ke keadaan yang lain adalah Allah SWT.  Sedangkan pelaku perubahan adalah manusia itu sendiri.

Ia menegaskan bahwa merubah satu kondisi yang tidak Islami menjadi kondisi yang Islami harus kembali kepada yang dulu pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW., yaitu dengan kekuatan umat dan talabun nushroh. Kekuatan umat saja tidak cukup tetapi harus ada ahlun nushroh yang memberikan loyalitasnya bagi perubahan.

Diskusi hangat terjadi saat memasuki sesi diskusi. Waktu enam jam yang disediakan pun terasa singkat. Menurut panitia, dalam form evaluasi yang telah disediakan sebagian peserta menyatakan keinginannya untuk bergabung dan menjadi bagian dari Hizbut-tahrir. Sebagian yang lainnya menyatakan mendukung perjuangan Hizbut-tahrir. []

2 comments

  1. Alhamdulillah…mg ALLAH SWT mmberi pncerahan pmikiran di kalangan pemuda Islam shg bs bergbng mnjdi pilar2 pejuang syariah dan penegak khilafah…Khilafah kian dekat di pelupuk mata.ALLAHU AKBAR,ALLAHU AKBAR,ALLAHU AKBAR!!

  2. Romadhon cah jenogoro

    Generasi muda, dipundaknyalah masa depan
    Generasi muda sekarang bobrok, bobroklah masa depan
    Generasi muda sekarang baik, baiklah masa depan
    Generasi muda yang baik, adalah menjadikan Islam sebagai
    tuntunannya…..
    Ya. Islam kaafah gitu lho…..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*