Berbagai media Irak dan Arab yang hidupnya bergantung pada order berlomba membicarakan tentang janji penarikan pasukan pendudukan AS dari Irak.
Media-media itu menyatakan bahwa negara Irak setelah penarikan akan menjadi negara merdeka seperti negara-negara lain; setiap keputusannya akan dibuat oleh pemerintah berdaulat; dan pengaruh AS pun akan lenyap dan berakhir setelah penarikan pasukan AS dari Irak.
Namun klaim ini terbantahkan oleh fakta di lapangan bahwa kehadiran militer AS direncanakan dan dirancang untuk selamanya, terlepas dari keputusan penarikan tersebut.
Majalah Amerika “Times” menjelaskan tentang pandangan AS, khususnya dalam hal ini, “Tampaknya keinginan mantan Presiden AS, George W. Bush untuk menghadirkan militer AS dalam jangka waktu lama di Irak benar-benar terwujudkan seperti kehadiran militer AS di Korea Selatan, dimana AS menempatkan sekitar tiga puluh ribu pasukan AS.”
Majalah itu mengatakan bahwa jumlah pangkalan militer AS yang tersebar di Irak adalah sembilan puluh empat pangkalan militer.
Ini adalah skenario dan gambaran tentang kehadiran militer Amerika di Irak setelah penarikan. Sehingga dengan semua ini Irak tetap tidak memiliki arti kedaulatan apapun?! (al-aqsa.org, 12/8/2010).