Amerika kembali menunjukkan campur tangannya di negeri Muslim terbesar ini. Sebanyak 40 anggota Kongres AS melayangkan surat yang ditujukan langsung kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta pembebasan segera tanpa syarat dua anggota OPM, Filep Karma dan Yusak Pakage, yang dijatuhi hukuman sejak April 2005 karena mengibarkan bendera bintang kejora di Abepura pada 1 Desember 2004.
“Kami, para anggota Kongres AS, yang bertanda tangan di bawah ini dengan hormat meminta Bapak (Presiden Yudhoyono, red) memberikan perhatian terhadap kasus Filep Karma dan Yusak Pakage, yang pada Mei 2005 dijatuhi hukuman karena keterlibatan mereka dalam kegiatan damai yang dilindungi hukum, yaitu bebas mengeluarkan pendapat, di Abepura, Papua, pada 1 Desember 2004,” demikian salah satu isi surat dari Kongres Amerika tersebut.
Surat tersebut dialamatkan kepada Yudhoyono dengan penulisan alamat “Dr. H Susilo Bambang Yudhoyono, President of the Republic of Indonesia, Istana Merdeka, Jakarta 10110, Indonesia”, seperti dikutip Kantor Berita Antara.
Surat Kongres AS Bentuk Intervensi
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Djoko Santoso menegaskan, surat 40 anggota kongres Amerika Serikat (AS) yang meminta pembebasan tanpa syarat dua anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah bentuk intervensi.
“Yang jelas, itu memang intervensi,” tegasnya.
Menurutnya penahanan dua anggota OPM itu sepenuhnya adalah kewenangan pemerintah Indonesia.
Sementara Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono menilai surat Kongres AS itu bukan merupakan intervensi.
“Wajar saja kalau mereka mengajukan itu. Tapi, nanti kita kaji dan kita pastikan atas dasar kepentingan kita. Apa layak ditanggapi atau tidak,” ujarnya.
LSM: Untuk Kepentingan AS
Surat Kongres AS itu ternyata direkomendasikan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) internasional, East Timor and International Action Network (ETAN) dan isi surat tersebut dimuat dalam situs mereka.
Menurut Juwono, memang banyak LSM berbasis di New York yang mencoba menggugat beberapa masalah dalam negeri Indonesia, terutama yang berkaitan dengan TNI.
Setiap bulan, lanjut dia, selalu saja ada LSM berbasis di Eropa dan Amerika Utara menggugat persoalan hak asasi manusia di Papua, Aceh, dan Poso dengan berbagai alasan. Menhan memaparkan pada Maret 2007 ia sudah bertemu dengan 7 LSM internasional di Kedutaan Besar Republik Indonesia di AS khusus membahas hak asasi dari dimensi hak sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya. (li/ant)
Kutu di seberang lautan nampak namun gajah di pelupuk mata tak terlihat.
Memang jikalau alasan kedua orang yg ditahan tersebut dengan alasan mengibarkan bendera di Papua adalah karena mereka tidak tahan apa yang pemerintah Indonesia lakukan terhadap tanah Papua di masa dahulu. Namun patut dilihat lagi, Amerika yang justru juga sering melanggar HAM untuk kepentingannya sendiri atas alasan “freedom and democracy” kali ini angkat suara….kalau sudah begitu siapa yang tidak curiga ? and yes I do Mr. Bush, I smell one big corporate rat here in Jakarta and there in Papua.
One more thing sir…I would love to dig your graveyard and bury you right this very moment, alive !!!!
SAUDARAKU …SUDAH NYATA MUSUH DI DEPAN MATA ..
WAHAI PEMIMPIN NEGERI INI ..MASIHKAN KITA DIAM .!!!
SAATNYA TENTARA2 YG ADA DI BARAK DI SEMANGTKAN PERTAHANNKAN BUMI PERTIWI INI DR PENJAJAHAN….
TELAH NYATA BENTUK PENJAJAHN/INTERVENSI YG DI LAKUKAN AMERIKA…
HANYA SATU KATA LAWAN… ATAW JADI PECUNDANG
Jika SBY mengabulkan permohonan anggota-anggota kongres AS kafir laknatullah, maka semakin jelaslah bahwa SBY adalah budak dan sekutu AS yang lemah dan tidak berdaya di hadapan negeri adidaya kafir laknatullah tersebut!
Go to hell with your intervention, America!
Hal ini menguatkan adanya indikasi bahwa pihak asing memang bermain dalam konflik yang sudah dan tengah berlangsung di Indonesia. Pemerintah harus bersikap tegas dengan menolak intervensi ini. Jangan sampai hal ini menimbulkan disintegrasi bangsa.
saya punya perasaan bahwa sby akan mengabulkan permintaan anggota parlemen as untuk membebaskan 2 orang opm itu. Karena sby sendiri telah menjadikan amerika sebagai negri keduanya setelah indonesia dan sby mencintai amerika dengan segala kesalahannya itulah ucapan yang pernah keluar dari mulut orang no 1 dinegri ini
Daulah Khilafah Islamiyah adalah satu satunya solusi dari segala bentuk problematika saat ini…
Terus berjuang saudaraku. demi tegaknya syariah dan khilafah.
AS dan sekutunya selalu mencari cara untuk menginteerfnsi negara orang lain… Indonesia juga mauanya di kibuli,,, aduh Pak SBY dan JK jangan mau donks…. kepalanya jangan mau dipegang tyuzzzzz nanti patah lho….he..he..he.
jangan-jangan ini hadiah for kemerdekaan RI ke 63, rakyat indonesia mau nda terima hadiah itu?? katanya khan demokrasi, jangan angkat tangan jika tidak mau…..
pak presiden banyak tuh yang angkat tangan….
yang akat tangan tuh..orNG2 ysng angkat tangan katanya banyak bawahan..
pak..ternyata surveyku..menyatakan banyak yang tidak mengamcungkan tangan,,dan meneriakkan suara-suaran REVOLUSI ISLAM, jadi…..
Islam harus ditegakkan!!!
dengan apa???
yaa…dengan Khilafah.
harusnya pemerintah berkaca & bangun dari terlenanya sistem KUFUR