WASHINGTON- Dalam perdebatan yang berlangsung panas di Amerika terkait pembangunan sebuah masjid di dekat lokasi serangan 11 September 2001 di New York, mantan Ketua Parlemen Amerika, Newt Gingrich mengklaim bahwa AS sedang menghadapi serangan budaya dan politik Islam yang tujuannya adalah untuk merusak dan menghancurkan peradaban Amerika.
Gingrich mengatakan kepada surat kabar The Washington Post pada hari Ahad bahwa “Ada suara yang seperti saya dalam melihat hal ini, semisal Robert Spencer, penulis buku best seller: “Stealth Jihad: How Radical Islam is Subverting America without Guns or Bombs, Jihad Sembunyi-sembunyi: Bagaimana Islam Radikal Menghancurkan Amerika Tanpa Senjata dan Bom.”
Sementara komentarnya terkait proyek Islamic Center dan Masjid Cordoba yang perencanaannya telah mendapatkan persetujuan dari New York City, Gingrich berkata: “Menurut konstitusi memang sulit jika dilihat dari sisi gugatan terhadap pembangunan masjid tersebut, namun itu tidak berarti bahwa proses pembangunannya telah menjadi sebuah kenyataan. Mengingat, kelompok yang bertanggung jawab untuk pembangunan tersebut masih membutuhkan dana sekitar 100 juta dolar, di samping adanya keluhan yang diajukan terkait pembangunan masjid dari berbagai pihak. Sehingga untuk memenuhi dana sebesar itu merupakan perkara sulit dan membutuhkan kerja keras.”
Debat Panas Terkait Masjid Manhattan
Perlu dicatat bahwa perdebatan berlangsung panas di Amerika Serikat sejak pengumuman tentang akan dibangunnya sebuah masjid di dekat lokasi serangan 11 September 2001 di kota Manhattan, New York.
Para penentang mengatakan bahwa menyediakan lokasi yang dikhususkan untuk bangunan masjid itu hanya untuk memisahkan saja dari lokasi lama World Trade Center (WTC), yang disebut dengan daerah “Ground Zero”. Namun itu sama sekali tidak menghargai keinginan keluarga korban dalam menghormati mereka yang meninggal pada peristiwa 11 September 2001.
Para penentang mengklaim bahwa penolakan mereka terhadap pembangunan masjid itu akan membawa pesan bermusuhan dengan minoritas Muslim di Amerika, yang jumlahnya kecil, tidak seberapa, namun terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan dengan pesat (mediaumat.com, 25/8/2010).