Formappi: Anggota DPR Mau Berenang atau Kerja?

Jakarta – Gedung baru DPR senilai Rp 1,6 triliun nantinya dilengkapi fasilitas rekreatif termasuk spa dan kolam renang. Tak urung ini membuat Sebastian Salang geleng-geleng kepala.

“Mereka (anggota DPR) ini sebenarnya mau pergi berenang atau kerja?” tanya Koordinator Forum Masyarakat Pemantau Parlemen (Formappi) ini saat berbincang dengan detikcom, Selasa (31/8/2010).

Sebastian berpendapat, jika rencana tersebut berjalan, maka akan mempermalukan Dewan sendiri.

“Makin hari mereka semakin menelanjangi dirinya bahwa inilah mental Dewan kita. Jarak mereka akan semakin jauh dengan masyarakat. Apa yang mereka lakukan akan permalukan diri mereka sendiri,” katanya.

Di mata Sebastian, fasilitas itu cukup mewah. Dia membandingkan dengan gedung parlemen di luar negeri yang bisa dibilang sangat sederhana.

“Mereka tega membuat gedung yang mewah seperti itu sementara banyak orang gantung diri karena ekonomi,” sesalnya.

Sebastian berpandangan, bila pembangunan gedung didasarkan pada prestasi anggota Dewan selama bekerja, hal tersebut menunjukkan niat buruk anggota Dewan.

“Kalau menjadi pemimpin dan meminta pamrih itu menunjukan niat busuk dan punya motivasi pribadi,” urainya.

Ia mencontohkan pahlawan perebut kemerdekaan yang tidak meminta pamrih dalam perjuangannya. Berbanding terbalik dengan anggota Dewan yang segala kegiatan dibiayai negara.

“Bayangkan dengan pejuang yang cuma modal bambu runcing dan itu pun dibuat sendiri, tidak pakai uang negara, apa pernah pahlawan merebut kemerdekaan minta pamrih,” kata Sebastian.

Ia meminta DPR mengkaji ulang rencana pembangunan gedung ‘wah’ tersebut. “DPR harus berempati dengan masyarakat,” sarannya.

Dalam waktu dekat, DPR siap menenderkan proyek pengerjaan gedung baru tersebut. Oktober 2010, pengerjaan akan mulai dilaksanakan. Gedung tersebut diperkirakan mencapai 157.000 meter persegi.

Masing-masing anggota dewan memiliki ruang kerja seluas 120 meter persegi. Ruang kerja tersebut terdiri dari ruang kerja anggota, ruang staf ahli dan asisten pribadi, ruang rapat kecil, kamar istirahat yang berisi spring bed, kamar mandi, WC, dan ruang tamu.

Di salah satu lantai ada pula kolam renang dan spa dan fasilitas rekreatif lainnya. (detik.com, 31/8/2010)

One comment

  1. ya..inilah buah dari sistem yang rusak kapitalisme sekular..sudah saatnya syariah n khilafah tegak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*