Raja Saudi Bangga Sambut Amerika Untuk Memulai Kembali Perundingan Langsung dengan Yahudi

Pertemuan Dewan Menteri Saudi yang dipimpin Rajanya sendiri, Abdullah bin Abdul Aziz di Jeddah pada tanggal 23/08/2010 mengumumkan tentang sambutanya terhadap pernyataan Komite Quartet Internasional yang menyerukan untuk dimulainya kembali perundingan perdamaian langsung antara Palestina dan “Israel” pada tanggal 2 September bulan ini; serta menyambut baik pengumuman Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang akan berpartisipasi dalam perundingan berdasarkan pernyataan dari Komite Quartet Internasional dan seruan Amerika.

Perlu dicatat bahwa perundingan akan berlangsung sesuai pesanan dan perintah Amerika Serikat terhadap Otoritas, dimana disebutkan sebelumnya bahwa Otoritas tiba-tiba menerima begitu saja tanpa syarat apapun. Dalam hal ini, Otoritas sebenarnya tidak memenuhi tuntutan Amerika, melainkan memenuhi tuntutan Yahudi yang memang mensyaratkan demikian. Dan ini tidak lain adalah pemaksaan solusi atas apa yang disebut dengan Otorita Palestina.

Akan tetapi, anehnya, Otoritas mematuhi perintah itu seolah-olah ia adalah budak yang tidak memiliki kemauan dan kekuasaan sedikitpun. Sementara negara-negara Arab mendukung itu atas nama Komite Pengawasan Terhadap Inisiatif Arab. Dan dukungan atas hal itu ternyata datang dari pemilik inisiatif ini, yang diluncurkan pada 2002, dan diadopsi oleh negara-negara Arab pada KTT di Beirut, termasuk di dalamnya pengakuan terhadap entitas Yahudi menguasai sebagian besar wilayah Palestina.

Raja Saud menampakkan sambutan dan dukungannya tidak hanya sendiri sebagai pribadi, melainkan membawa Dewan Menterinya berpartisipasi dalam kejahatan ini. Dimana atas nama Dewan, sang Raja ini dengan bangga menyambut dikte, serta perintah Amerika terhadap Otoritas dan semua negara Arab.

Dalam hal ini, sepertinya AS belum puas hanya dengan dukungan Komite Inisiatif Arab. Oleh karena itu, AS meminta Raja Saudi mengeluarkan sambutan dan dukungan secara khusus. Akhirnya Raja Saudi ini pun melakukan dan mengumumkan dukungannya itu atas nama Dewan Menterinya. Sehingga perundingan dan apa yang akan dihasilkannya, seperti penyerahan wilayah kepada Yahudi menjadi sesuatu yang sah, dan diberkati oleh bangsa Arab. Apalagi Arab Saudi termasuk negeri Islam yang memeiliki tempat di hati kaum Muslim, karena di dalamnya terdapat al-haramain asy-syarifain, yaitu dua tempat suci, yakni Makkah dan Madinah (kantor berita HT, 31/8/2010).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*