Gelombang aksi penolakan terhadap rencana pembakaran Al-Qur’an secara internasional terus berlanjut. Di Surakarta, Jawa Tengah, HTI Daerah Solo Raya, pada hari ahad, 05/09/2010 juga menggelar aksi masyirah untuk mengutuk agenda sinting tersebut.
Aksi ini di ikuti oleh sekitar 500 massa. Mengambil start di timur lapangan Sriwedari dan berakir di bundaran Gladak. Massa mulai bergerak pada pk. 09.00 Wib. Tampak para peserta aksi sambil membawa poster-poster yang berisi pengecaman terhadap rencana keji itu.
“Kau Bakar Al-Qur’an ku, Binasalah Engkau” Begitulah yel-yel yang diteriakkan oleh para peserta masyirah. Sesampainya di bundaran gladak, mereka menggelar orasi dan pembacaan pers Realease Hizbut Tahrir Indonesia atas rencana pembakaran Al-Qur’an.
Orasi pertama, disampaikan oleh perwakilan HTI Chapter Kampus Solo Raya, Ust. Rudi Ahmad. Ia memaparkan bahwa pendeta Terry Jhones yang menjadi penggagas peringatan tragedi WTC 9/11 sebagai hari membakar Al-Qur’an Internasional ini adalah orang susupan. Menurutnya, pendeta tersebut sejatinya adalah anggota fremansory Zionis Yahudi. Karenanya, Rudi menghimbau kepada penguasa negri ini supaya mengambil tindakan dengan cara mendesak pemerintah AS agar menggagalkan rencana sinting tersebut. Sebab apabila tidak digagalkan berpotensi besar akan menimbulkan konflik keras antar umat beragama.
Selanjutnya, Ust. Prasetyo yang bertindak sebagai orator berikutnya mengatakan bahwa kejadian-kejadian berupa tindakan pelecehan dan penghinaan terhadap Islam dan kaum Muslim seperti ini sudah berulang kali terjadi, namun umat Islam yang berjumlah 1,5 Miliyar ini tidak mampu berbuat banyak karena umat sedang dalam kondisi lemah, disebabkan mereka tercerai berai. Maka dari itu, Ia mengajak kepada seluruh element umat Islam untuk bersama-sama memperjuangkan tegaknya syariah Islam secara kaffah dalam bingkai Negara khilafah agar umat Islam dapat bersatu, dengan bersatu, Islam akan menjadi kuat dan tidak akan mudah untuk dilecehkan.
Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan pers realese HTI yang dbacakan oleh ust. Abu Nouval sebagai Humas HTI Solo Raya. Dan akhirnya aksi masyirah berakhir setelah ditutup dengan pembacaan doa. Massa pun membubarkan diri secara tertib.(Mus/Sekretariat Humas Solo)