Radar Lampung. Rencana pembakaran kitab suci Alquran di Florida, Amerika Serikat, 11 September mendatang menuai penolakan. Salah satunya disuarakan oleh massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD I Bandarlampung. Massa mengecam keras rencana tersebut. Terlebih, rencana itu disangkutpautkan rangkaian tragedi World Trade Centre (WTC).
Aksi yang diawali dari Masjid At-Taqwa Tanjungkarang hingga Bundaran Tugu Adipura kemarin (5/9) itu juga mendapat dukungan kuat dari berbagai elemen umat Islam Bandarlampung. Humas HTI DPD I Lampung Akhiril Fajri menegaskan, pembakaran Alquran merupakan rencana gila yang tidak boleh dibiarkan. Ini merupakan tindak biadab dan sangat merendahkan kehormatan, keagungan, serta kesucian Alquran sekaligus penghinaan terhadap Islam dan kaum muslim sedunia.
’’Dengan aksi ini, harus ada upaya sungguh-sungguh dari pemerintah AS, juga dari umat Kristen sedunia, termasuk Indonesia, untuk menggagalkan upaya yang bisa memicu kemarahan umat Islam ini,” katanya.
Dilanjutkan, aksi biadab itu dilakukan dengan alasan karena Alquran dianggap sebagai inspirasi kekerasan sehingga harus dibakar. Padahal, alasan tersebut tidak bisa diterima oleh akal.
Jika rencana pembakaran kitab suci Alquran itu terwujud, sambung Akhiril, pasti memancing reaksi keras dari umat Islam di seluruh dunia dalam berbagai bentuknya dan tidak ada satu pun pihak yang bisa mengendalikan ragam serta intensitas reaksi yang bakal muncul. Hal tersebut, kata dia, akan menimbulkan ketegangan dan bahkan mungkin konflik keras antarumat beragama. Karena itu, rencana ini harus benar-benar dicegah. ’’Sekitar 1,5 miliar umat Islam harus bergerak untuk melindungi kehormatan agamanya, termasuk kitab sucinya,” tegas dia.
Peristiwa ini mestinya makin memacu semangat dan kesungguhan seluruh umat Islam untuk memperjuangkan tegaknya kembali syariah dan khilafah. Karena hanya dengan tegaknya khilafah, umat Islam dapat dipersatukan kembali sehingga memiliki kekuatan.
’’Dengan kekuatan tersebut, umat Islam bisa melindungi harkat dan martabat agama, termasuk melindungi kehormatan Alquran,” papar Akhiril. (ful/dna/fik)
Sumber: http://radarlampung.co.id