Sumber Amerika melaporkan bahwa situs “Wikileaks” spesialis dalam publikasi dokumen rahasia sedang merencanakan untuk mengungkap sejumlah dokumen militer AS tentang perang di Irak.
Majalah “Newsweek” mengutip dari surat kabar investigasi di London, bahwa publikasi dokumen-dokumen ini akan memberikan lebih besar lagi masukan untuk bahan intelijen militer.
Ia menambahkan bahwa kali ini situs “Wikileaks” akan bekerja sama dengan beberapa media dari berbagai negara yang akan mempublikasikan dokumen tanpa menyebutkan nama-nama stasiun TV dan surat kabar yang akan mempublikasikannya.
Ia menjelaskan bahwa dokumen-dokumen itu akan dipublikasikan pada satu waktu dalam satu minggu, dan organisasinya menyadari bahwa dokumen-dokumen itu bisa saja membahayakan bagi kehidupan seseorang. “Namun kami akan melakukan semua itu dengan sungguh-sungguh dan serius.”
Sementara “Newsweek” menyebutkan bahwa dokumen yang akan dipublikasikannya lebih dari tiga kali lipat jumlah dokumen yang dipublikasikan oleh “Wikileaks” terkait perang di Afghanistan, bekerja sama dengan surat kabar Inggris “The Guardian”, surat kabar Amerika “The New York Times”, dan majalah Jerman “Der Spiegel”.
Situs ini telah mempublikasikan sekitar 77.000 dokumen militer pada bulan Juli lalu, dan mengatakan bahwa dalam waktu dekat akan mempublikasikan 15.000 dokumen lainnya.
Dalam hal ini “Newsweek” mengatakan tidak mengetahui sejauh mana peran yang dimainkan oleh Julian Assange, pendiri situs “Wikileaks” dalam operasi ini, yang saat ini peradilan Swedia mendakwanya melakukan pemerkosaan. Namun dengan keras ia menyangkal tuduhan ini (islamtoday.net, 12/9/2010).