Washington – Sekelompok tentara AS menghadapi tuduhan pembunuhan atas warga sipil Afghanistan. Kabarnya para tentara itu membunuh dengan alasan untuk olahraga.
Demikian dilaporkan Washington Post hari ini seperti diberitakan AFP, Minggu (19/9/2010).
Surat kabar tersebut mengutip dokumen hukum tentara dan hasil interview dengan orang-orang yang terlibat dalam kasus tersebut, dengan melaporkan anggota pasukan dari Brigade Tempur Stryker 5, Divisi Infanteri ke-2 adalah yang terlibat dengan peristiwa pembunuhan itu.
Dalam laporan disebutkan, peristiwa dimulai musim dingin lalu. Kala itu seorang pria Afghanistan mendekati tentara AS yang berada di desa La Mohammed Kalay. Saat pria itu mendekat, seorang tentara membuat tipu muslihat bahwa mereka sedang diserang. Dia lalu melemparkan granat ke tanah, sedangkan tentara lainnya menembaki pria itu hingga tewas.
Berdasarkan laporan Washington Post, serangan tak beralasan pada 15 Januari merupakan awal dari bulan-bulan penembakan yang panjang terhadap warga sipil Afghanistan. Hal itu menyebabkan munculnya tuduhan atas tindakan mengerikan terhadap tentara Amerika sejak invasinya pada 2001.
Anggota pasukan tersebut pun ditahan dengan tuduhan memotong-motong dan kemudian memfoto mayat. Laporan menyebutkan, mereka juga dituduh menimbun tengkorak dan tulang-tulang manusia.
Ayah salah seorang tentara mengatakan, dia berulangkali mencoba memberitahu pasukan tersebut setelah anaknya menceritakan tentang pembunuhan pertamanya. Namun hal nasihat itu diabaikan.
Dokumen militer menyatakan bahwa lima anggota unit tersebut total telah membunuh tiga orang di Provinsi Kandahar antara bulan Januari hingga Mei. Tujuh tentara lainnya ditahan dengan tuduhan melakukan kejahatan terkait kasus tersebut, termasuk penggunaan ganja, upaya menghalangi penyelidikan dan serangan balas dendam pada pihak awal yang mengungkap kasus itu.
Washington Post menyebut, petugas militer AS belum mengungkap motif pembunuhan. Namun tinjauan dokumen pengadilan militer dan wawancara dengan orang-orang familiar dengan investigasi menunjukkan bahwa pembunuhan itu dilakukan untuk olahraga bagi para prajurit pengguna ganja dan alkohol. Atas tuduhan itu, para tentara yang tertuduh pun menyangkalnya. (detik.com, 19/9/2010)
wah…bahaya,kenapa pemerintah amerika serikat mengirim tentara yang stres,kalau begitu mulailah tanda-tanda amerika kalah perang di Aganistan.bakal banyak mayat tentara amerika yang pulang.