Liqo Syawal HTI Pandeglang:Menjadi Insan Terbaik dengan Islam

HTI Press. Ratusan aktivis Hizbut Tahrir di Pandeglang berkumpul di Masjid Agung Ar Rohman, Pandeglang,  Minggu (26/9). Jamaah yang terdiri dari bapak-bapak, ibu-ibu, remaja, dan anak-anak itu menghadiri Liqo Syawal 1431 Hijriyah atau halal bihalal dengan tema menjadi khoiru ummah dengan penerapan syariah dan khilafah.

Bulan syawal atau selepas Idul Fitri, kegiatan yang paling ramai diselenggarakan banyak kalangan adalah halal bihalal. Demikian halnya dilakukan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hizbut Tahrir Indonesia Kabupaten Pandeglang, kemarin. Dengan penceramah Ustadz Yasin Muthohhar, Sekretaris MUI Banten, acara itu berakhir menjelang dzuhur.

Dadan Hudaya, ketua panitia, menjelaskan bahwa acara liqo syawal adalah agenda rutin yang diselenggarakan HTI di berbagai tempat di setiap bulan syawal. Tujuannya adalah untuk bersilaturahmi sekaligus mengulas tema tertentu yang mengokohkan kembali niatan untuk ber-Islam secara paripurna. “Tema kali ini menjadi khoiru ummah dengan penerapan syariah dan khilafah. Kami tetap konsisten mengusung syariah dan khilafah sebagai solusi atas permasalahan masyarakat,” ujarnya.

Saat disinggung apakah acara ini ada kaitannya dengan Pemilukada Pandeglang, Dadan menegaskan tidak ada sama sekali. Hizbut Tahrir tidak pernah menyeru kepada masyarakat untuk memilih para calon pada Pemilukada Pandeglang. “Kami bukan jamaah yang terkait dengan politik praktis. Urusan HTI adalah terkait dengan politik Islam saja,” Dadan menegaskan.

Sementara itu, Yasin saat berceramah banyak menerangkan tentang kondisi Islam saat ini sekaligus menafsirkan khoiru ummat atau umat terbaik berdasarkan Al Quran Surat Ali Imron ayat 110. Umat Islam harus melakukan dua perkara untuk menjadi umat terbaik yaitu dengan melakukan kebajikan dan mencegah kemungkaran (amar ma’ruf nahyi mungkar). Tentu saja apa yang dilakukan itu harus sesuai dengan syariat Islam. “Tidak benar jika mencegah kemungkaran dengan jalan kekerasan. Tidak benar juga melakukan kebajikan demi meraih sesuatu yang sifatnya riya. Menyumbang kerudung tapi berharap dicontreng,” ucapnya.

Pimpinan Pesantren Al Abqary Serang ini juga menyinggung tentang ketundukan kaum muslim dengan Islam. Di tengah beragamnya pemikiran Islam yang berkembang, kaum muslim harus jeli mana pemikiran yang asli dan pemikiran yang malah dibuat-buat. “Misalnya sekuler, pluralisme, hak asasi manusia, hingga demokrasi. Kesannya ide-ide itu berasal dari Islam, padahal sesungguhnya bertentangan dengan Islam. Lihat saja Obama dan negaranya AS. Mereka mengatakan demokrasi, tetapi tidak pernah demokratis. Kaum muslim di Irak, Afganistan, Palestina dibantai. Mereka teriak HAM tapi hanya sekadar menuding Islam,” urai Yasin seraya menyebut banyak gagasan baru yang ditujukan untuk menghambat kebangkitan Islam. “Karena itu, saatnya kita bangkit dengan Islam saja.” []

One comment

  1. Masya Allah…. semoga perjuangan kita cepat tercapai dengan izin Allah SWT. Allhuakbar..3x

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*