Global War On Terrorist (GWOT) merupakan perang ala Amerika dengan karakter menghalalkan segala cara yang penuh dengan konspirasi , tipu daya dan tidak mengenal keadilan dan kemanusiaan.
Ihwal terorisme kembali menghangat,setelah penembakan dan penangkapan yang diduga pelaku perampokan di Medan. Pelakunya pun dikaitkan dengan teroris. Ditambah lagi serangan terhadap yang diduga lagi teroris terhadap Mapolsek Hamparan Perak Sumatera Utara. Bagaimana seharusnya kita mensikap hal ini ?
Adalah sangat penting memahami bahwa perang melawan terorisme tidak bisa dilepaskan dari perang global Amerika pasca perang dingin (cold war) yang disebut Global War on Terrorist (GWOT). GWOT ini kemudian digunakan untuk kepentingan politik luar negeri Amerika.
Pertama, untuk legitimasi intervensi. Dengan alasan ini AS menduduki Irak, Afghanistan, Pakistan. Termasuk campur tangan dalam urusan Sudan, Yaman, dan Thailand (Pattani), dan Filipina Selatan (Moro). Termasuk melakukan kerjasama-kerjasama yang mendikte negara lain dengan alasan memerangi terorisme.
AS kemudian membagi dunia menjadi dunia : pengikut Amerika atau pengikut teroris. Politik stick and Carrot pun dilakukan. Yang mendukung Amerika akan diberikan penghargaan sebagai kelompok atau negara moderat, cinta perdamaian, terbuka. Sementara yang menentang kebijakan Amerika akan dicap teroris, garis keras, pengacau perdamain dan tuduhan-tuduhan lainnya.
Kedua, GWOT juga digunakan untuk penyesatan politik (tadhdhlil as siyasi), dalam politik penjajahan Amerika untuk menutupi kekejaman dan kebrutalan politik luar negeri Amerika . Setelah membangun monsterisasi terhadap isu terorisme, Amerika membangun anggapan bahwa perdamain dunia saat ini dalam ancaman besar terorisme. Dengan cara itu AS berupaya menutupi kerakusan dan kebuasan penjajahannya di negara-negara dunia lain. Menutupi kejahatan mereka dalam pembantaian rakyat sipil di Irak, Afghanistan, dan Yaman.
Termasuk membenarkan tindakan kejinya untuk menangkap tanpa bukti, menyiksa, dan membunuh siapapun yang dituduh oleh Amerika Serikat sebagai teroris. AS tinggal menuduh seseorang , kelompok atau negara sebagai al Qaida atau pendukung al Qaida, maka perlakuan apapun boleh dilakukan terhadap mereka, dengan alasan mereka adalah teroris besar yang mengancam perdamaian dunia.
Ketiga, dibalik GWOT ini ada maksud yang lebih penting yakni war on idea, perang pemikiran. Terorisme kemudian dikaitkan dengan kewajiban-kewajiban mulia dan penting umat Islam seperti penegakan syariah Islam secara total , Khilafah, dan jihad. Stigma negative terhadap tiga hal ini sangat penting untuk menjaukannya dari umat Islam. Amerika Serikat sangat mengerti ketiga kewajiban penting dalam Islam ini akan membahayakan eksistensi ideology Kapitalisme di dunia.
Sebuah panel ahli keamanan nasional Amerika Serikat yang dipimpin pensiunan Angkatan Darat Letjen William G. Boykin,baru-baru ini mendesak pemerintah pemerintah Obama untuk meninggalkan sikapnya bahwa Islam tidak terkait dengan terorisme dan menyatakan bahwa muslim radikal menggunakan hukum Islam untuk menumbangkan Amerika Serikat. (The Washington Times ,14/09/2010)
Artikel yang berjudul Shariah a danger to U.S., security pros say, menjelaskan ada beberapa alasan penting kenapa Shariah Islam mengancam Amerika Serikat antara lain karena syariah Islam mengajarkan segala aspek kehidupan, mengkaitkannya dengan terorisme, dan sifat ideology Islam yang ingin mengembalikan Khilafah.
Tidaklah mengherankan kalau antek-antek dan kaki tangan imperialism Amerika selalu berupaya mengkaitkan syariah, khilafah, dan jihad dengan terorisme. Mereka berupaya mengaburkan bahwa jihad yang dilakukan oleh mujahidin di Afghanista, Irak, Palestina adalah kewajiban suci dari agama Islam upaya untuk mengusir penjajah asing Barat yang telah menduduki dan menjarah negeri mereka.
Mereka juga berusaha keras mengaburkan realita bahwa khilafah dan jihad bukanlah ancaman bagi umat manusia. Sebab Islam diturunkan oleh Allah SWT dengan system aqidah dan syariahnya sebagai rahmatan lil ‘alamin, kebaikan untuk seluruh manusia, baik muslim maupun non muslim. Yang benar adalah syariah Islam merupakan ancaman bagi supremasi penjajahan Amerika Serikat di dunia ini yang berbasis pada ideology kapitalisme. Sebab penerapan syariah dan Khilafah akan secara efektif menghentikan penjajahan Amerika dan secara praktis menggantikan ideology kapitalisme dunia yang terancam bangkrut.
Mereka juga menutup mata bahwa perjuangan syariah dan Khilafah dalam Islam bukanlah dengan cara angkat senjata tapi dengan dakwah untuk menyadarkan masyarakat dan mendapat dukungan dari ahlul quwwah(elit politik strategis). Mayoritas kelompok Islam seperti Hizbut Tahrir misalkan dengan tegas menyatakan metode perjuangan (thoriqoh) yang ditempuh adalah bukan dengan angkat senjata .
Terakhir, politik luar negeri Amerika memiliki karakter menghalalkan segala (The end justifies the means). Maka GWOT tidak mengenal kemanusiaan atau keadilan, mereka akan menempuh berbagai cara meskipun harus mengorbankan rakyat mereka sendiri seperti menghancurkan gedung WTC. Atau membunuh rakyat sipil yang tidak bersalah dengan menggunakan bom dan senjata kimia yang mematikan.
Mereka juga menghalalkan segala bentuk konspirasi dan tipu daya. Tidak heran kalau dalam praktiknya banyak kejanggalan dan kebohongan yang dilakukan . Hal yang sama dipraktikkan oleh penguasa negeri Islam termasuk Indonesia yang menjadi kaki tangan imperialisme untuk menjalankan GWOT ala Amerika ini. (Farid Wadjdi)
Hizbut Tahrir umat berharap pada kalian, ungkap semua kebobrokan dan kebohongan system dengan cara yang ma’ruf, sangat banyak ulama yang ikhlas banyak mendukung Anda..semoga pertolongan Allah makin dekat…amiiin
Kapitalisme di Indonesia, semakin menguat dengan terpilihnya SBY sebagai presiden. Gaya santunnya bukanlah bukti ia pemimpin yang baik. Kegagalan memenuhi janji-janji kampoanyenya adalah bukti kelemahan pribadi dan kepemimpinannya ;
Merajalelanya kebobrokan moral dan bencara yang timbul sebagai akibat dibebaskannya para pengusaha kotor seperti Bakri cs, termasuk usaha asing, bukti betapa pengecutnya pimpinan kita yang satu ini ;
Yayasan miliknya adalah bada pencuci uang suap yang masuk. Pengorbitan aaknya secara mendadak adalah bukti keserakahan dan keinginan melindungi diridengan membentuk hirarki baru dinegara Republik ini .