Thariq Hamid: Masyarakat Ingris Harus Satukan Kekuatan Lawan Pemberi Fatwa Bukan Pelaku Aksi Terorisme

Pemimpin redaksi surat kabar London “Asy-Syarq al-Ausath”, Thariq Hamid menulis dalam editorialnya, edisi 20/09/2010 dengan judul “Irhâbiyû Landan, Para Teroris London“. Tulisan ini berdasarkan pada sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Pusat Riset Quilliam yang dalam risetnya fokus untuk memerangi ekstremisme dan arus fundamentalisme di Inggris.

Dimana dalam tulisannya ini, Hamid menekankan bahwa yang menjalankan Pusat Riset ini adalah seorang Muslim asal Pakistan, Majid Nawaz (seorang pemimpin yang keluar dari Hizbut Tahrir). Ia menambahkan bahwa laporan tersebut kembali memberi kita informasi yang sesungguhnya, yaitu bahwa para teroris dan ekstrimis masih melakukan aksinya dengan bebas di Inggris. Dan laporan itu mengungkapkan tentang adanya provokasi untuk membunuh orang-orang yang tidak bersalah, termasuk tentara Inggris yang ada di Irak dan di tempat lain.

Hamid seorang yang sedang bingung ini berkata: “Yang membingungkan bahwa media-media Inggris dengan beragam jenisnya memprovokasi untuk mengungkap bentuk-bentuk ekstremisme di negeri-negeri Arab dan Islam. Namun lupa menutup kebun di belakangnya, yakni Inggris itu sendiri. Sebab bagaimana radikalisme bisa hidup nyaman di Inggris, meskipun ada ancaman serius para teroris terhadap masyarakat Inggris.”

Pemimpin redaksi ini merekomendasikan agar pemerintah, media, dan institusi sipil Inggris terus-menerus memberikan hasil penelitian terbaru tentang bahayanya orang-orang yang memanfaatkan kebebasan untuk menyebarkan racun ekstrimisme. Sebab rekam jejak dari kelompok-kelompok ekstremis ini menunjukkan. sangat jelas bahwa mereka selalu menyalakan orang yang tidak sejalan dengannya. Dan pemboman pada 7/72005 di London adalah bukti paling telanjang dalam hal ini.

Ia berkata: “Tentu saja, maksudnya bukan mengawasi setiap orang yang berjenggot. Namun yang terpenting adalah mengawasi dan melacak setiap orang yang mengeluarkan fatwa, atau setiap yang melakukan provokasi untuk melakukan pembunuhan dan menyebarkan kebencian. Ingat, provokasi itu lebih berbahaya dari pembunuhan. Sebab pelaku penembakan nilainya selesai dengan ditembakkannya peluru. Akan tetapi, provokator mampu menciptakan para teroris baru setiap hari.”

Ini adalah nasihat Thariq Hamid kepada masyarakat Inggris. Dan hal ini semakin menegaskan keraguan tentang eksistensi surat kabar ini, bahkan di antara orang-orang Hijaz dan Najd sendiri (kantor berita HT, 3/10/2010).

One comment

  1. sungguh ini pasti antek antek barat dan pengusa Arab yang takut islam bangkit dan menjadi rahmatan alamin.yang akan menghentikan hausnya dan rakus hawa napsu kapir barat dan rezim arab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*