Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
Hari, Ahad 10 Agustus 2008, sekitar 500 orang kaum Muslim dari berbagai lapisan mengikuti aksi Hizbut Tahrir Indonesia Sumatera Utara menolak intervensi AS dalam penanganan gerakan separatis OPM. Aksi dilakukan dengan konvoi yang dimulai dari Jl. Imam Bonjol menuju Konjen AS di Medan.
- Berikut foto-foto aksi tersebut:
- Berita dari media yang meliput aksi ini silahkan klik di sini
![[FOTO] Rapat dan Pawai Akbar Medan](https://hizb-indonesia.info/wp-content/uploads/2015/05/RPA-Medan-30-272x225.jpg "[FOTO] Rapat dan Pawai Akbar Medan")
![[FOTO] Konferensi Islam dan Peradaban (KIP) Medan](https://hizb-indonesia.info/wp-content/uploads/2014/06/KIP-Medan-7-272x125.jpg "[FOTO] Konferensi Islam dan Peradaban (KIP) Medan")
Minggu, 10 Agustus 2008
Hidayat :” SBY Jangan Takut dengan AS !”.
Ditulis Oleh : Redaksi
Ketua MPR Hidayat meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)secara tegas menolak permintaan kongres Amerika Serikat agar membebaskan tahanan Orgasasi Papua Merdeka (OPM).
“Pemerintah harus secara tegas menolak karena kita punya kedaulatan hukum. DPR juga ikut menolak,” kata Hidayat usai melakukan orasi politik pada seminar nasional pemuda dan mahasiswa di kampur UI Depok, Minggu (10/8/2008).
Hidayat menilai permintaan kongres AS itu sebagai bentuk campur tangan asing atas kedaulatan Indonesia. “Saya harap pemerintah tidak ragu,” tegas Hidayat
Lain Menhan Juwono Sudarsono, lain pula Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso. Bila Menhan menilai surat Kongres AS yang meminta pembebasan tahanan Organisasi Papua Merdeka (OPM) bukan sebagai upaya intervensi, namun Panglima TNI beda pendapat.
“OPM yang mana kita nggak ngerti, masalah di mana, saya tidak tahu. Yang jelas
memang surat itu intervensi,” ujar Panglima TNI .
Menurut Panglima TNI, kekuatan OPM saat ini sangat kecil. Jumlah pasukan dan kekuatan persenjataan yang mereka kuasai pun tidak signifikan.
Tapi adanya surat tersebut merupakan bukti OPM mempunyai simpatisan aktif di luar negeri. Jaringan mereka tidak putus menjalin lobi politik dengan banyak pihak tertentu dan menyebarkan informasi minus tentang penegakan HAM untuk menjatuhkan Indonesia.
“Saya kira adanya permintaan itu sudah jelas kelihatan (tujuan OPM),” tegas dia