Tentara asing yang tewas di Afghanistan tahun ini, Minggu (17/10), bergerak pelan-pelan mendekati angka 600, dengan kematian seorang tentara NATO dalam serangan gaya-Taliban di Afghanistan selatan.
Tentara yang kewarganegaraannya tidak dipublikasikan tersebut, tewas menyusul serangan bom rakitan, kata Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO, merujuk pada bom yang dikendalikan dari jarak jauh, yang digunakan secara luas oleh gerilyawan itu.
Kematian itu menjadikan 593 jumlah seluruh tentara asing yang tewas sejauh ini tahun ini dalam perang Afghanistan, berdasar pada laman Internet independen icasualties.org. Korban tewas tentara asing tahun lalu 521 orang.
Amerika Serikat dan NATO memiliki lebih dari 150.000 tentara di Afghanistan, yang telah sembilan tahun memerangi gerilya pimpinan Taliban, kelompok gerilyawan yang ingin menggulingkan demokrasi yang didukung Barat di negara itu.
Gerilyawan telah meningkatkan serangan mereka setiap tahun sejak rezim Taliban dijatuhkan dalam serangan pimpinan AS pada akhir 2001.
Sebagai bagian dari strategi anti-gerilya pada akhir tahun lalu, Washington telah mengerahkan 30.000 balabantuan tambahan, dengan NATO menyumbang 10.000 tentara tambahan.
Banyak dari pengerahan baru itu sekarang ini terlibat dalam pertempuran yang tampaknya sebagai desakan keras terhadap Taliban di markas mereka di Kandahar di Afghanistan selatan, tempat gerilyawan berada pada tingkat terhebatnya. (mediaindonesia.com, 18/10/2010)
habiskan tentara nato, mereka tentara yang takut mati. taliban tentara yang siap mati.