Surat kabar “at-Tayyar”, edisi (427), Selasa, 26 Oktober 2010 mempublikasikan berita berjudul: “Intelijen Israel Mengaku Bantu Gerakan Darfur.” Dalam tulisan itu dikatakan bahwa “Kalangan politisi dan diplomatik Barat terkejut dengan pernyataan Kepala intelijen militer Zionis (Aman), yang kekuasaannya berakhir, Jenderal Amos Yadlin, dan digantikan oleh Jenderal Aviv Kochavi.”
Pernyataan Yadlin ini keluar beberapa hari setelah penyerahan tugasnya, dan disampaikan kepada lebih dari seorang koresponden militer untuk media Ibrani, yang kemudian dikutip oleh berbagai media di Eropa dan Amerika.
Jenderal Amos Yadlin mengungkap keberhasilan intelijen militer Israel dalam mengorganisir jalur pengiriman senjata kepada kelompok separatis di Sudan Selatan, serta melakukan pelatihan terhadap mereka.
Ia berkata: “Kami lebih dari satu kali melakukan misi untuk membantu logistik mereka. Bahkan di sana, di selatan dan di Darfur, kami telah menyebarkan jaringan besar dan rapi, yang mampu menjalankan misi hingga waktu yang tidak ditentukan.”
Ia menambahkan: “Sekarang, kami sedang mengontrol pengorganisasian gerakan rakyat di sana. Bahkan kami telah membentuk untuk mereka aparat intelijen keamanan yang mampu melindungi mereka, dan mensukseskan rencana mereka untuk mendirikan negara yang memiliki peran aktif di wilayah ini.”
Sementara itu, Hizbut Tahrir wilayah Sudan telah menyampaikan seruan kepada rakyat Sudan yang berisi tuntutan untuk melarang pembentukan institusi Yahudi di Sudan Selatan (kantor berita HT, 26/10/2010).
semua peristiwa,peperangan dan,konflik di dunia pasti ada tangan yahudi di balik layar,,,,!!!
bangsa penyebab kerusakan di muka bumi,,,,!!!