Cendekiawan Sumbar: Pernyataan Marzuki Alie Soal Mentawai Naif

Cendekiawan Sumatera Barat Dr Ir Ricky Avenzora, M.Sc, yang juga pengajar di Institut Pertanian Bogor menilai pernyataan Ketua DPR Marzuki Alie tentang bencana gempa dan tsunami di Mentawai naif dan melukai perasaan rakyat Sumbar.

“Pernyataan Marzuki Ali tentang tsunami di Mentawai itu tidak hanya menunjukkan kenaifan seorang pemimpin lembaga legislatif di negeri ini, tetapi juga sangat-sangat melukai perasaan anak negeri Sumatra Barat,” katanya di Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/10).

Akademisi bergelar Sutan Linduang Kayo Nan Kayo Panungkek Datuak Tunaro Bagindo dari Desa Sumaniak, Batusangkar, ini menyikapi hal itu sehubungan dengan pernyataan Marzuki Ali di gedung DPR pada Rabu (27/10) kemarin bahwa musibah tersebut adalah risiko penduduk yang hidup di wilayah pantai.

Politisi Partai Demokrat itu juga menyatakan Kabupaten Mentawai jauh dan bencana tsunami tersebut konsekuensi bagi warga yang tinggal di pulau. Marzuki mengatakan, seharusnya warga yang takut ombak jangan tinggal di daerah pantai. Alasannya, jika ada bencana seperti tsunami, proses evakuasinya menjadi sulit. Bahkan ia juga menyarankan agar warga Mentawai dipindahkan saja, guna menghindari bencana serupa.

Menurut Ricky, jika sebagai pemimpin DPR-RI Marzuki Alie tidak bisa menunjukkan rasa empatinya kepada anak negeri Sumbar yang sedang berduka karena kehilangan sanak saudara yang menjadi korban tsunami di Mentawai, dia seharusnya tidak perlu mengeluarkan pernyataan yang tidak masuk akal dan tak erperasaan.

“Marzuki Ali harus tahu bahwa tidak seorang pun di antara kami, anak negeri Sumatra Barat yang takut dengan ombak di pantai ataupun di lautan. Nenek moyang kami telah dikenal sebagai perantau-perantau ulung yang menyeberangi lautan dunia,” kata doktor lulusan Universitas George August Gottingen Jerman.

Ia juga meminta Marzuki Alie agar menyadari bahwa masyarakat tidak bisa dicabut dari akar kehidupan mereka untuk dipindahkan ke tempat lain seperti ide yang dilontarkannya. “Berapa banyak kesanggupan Marzuki Alie untuk memindahkan semua masyarakat pesisir di negeri ini? Lalu akan dijual kemana oleh Marzuki Alie semua lahan pesisir di negeri ini?,” tanyanya dengan nada geram. (republika.co.id, 28/10/2010)

15 comments

  1. mohon dimaafkan ,mungkin marzuki ali baru bangun dari tidur dan mengigau karena habis bermimpi yang menyeramkan dimakan ombak di lautan

  2. semakin menambah bukti ketidaklayakan pemimpin negeri ini dalam menyelenggaraan pengaturan rakyat agar terpenuhi kemaslahatannya. Hmmm, kayak gini kok bisa jadi ketua DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, gimana cara ngatur rakyat, apa saja kebutuhan rakyat die kagak tahu! wakil rakyat sistem amburadul.

  3. fatchu_magety

    Ini adalah peryataan orang yang telah teracuni oleh pemikiran kapitalis. Karena dalam kapitalisme tidak akan ada pelayanan kepada masyarakat/warga negara, karena semua bantuan yang di berikan negara kepada rakyatnya harus di hitung untung dan ruginya. Dan tentu saja apa bila itu merugikan “negara” maka jangan harap bantuan akan datang dengan cuma-cuma. Inilah kenyataan pahit dari sebuah negara yg menerapkan Demokrasi laknat. Manusia tidak akan di anggap sebagai mana manusia. Bahkan hanya dianggap lebih hina dari binatang. Hanya Islamlah yang bisa mengembalikan Martabat Manusia seutuhnya. Semoga Marzuki dan pembesar negeri ini sadar akan kekeliruannya.

  4. enak banget pernyataannya..coba membela diri,lari dari tanggung jawab..sapa dulu yang milih dia..ikut nanggung dosanya loh..

  5. Marzuki Ali: orang berpendidikan tapi berbicara tidak terdidik. Na’udzubillahi min dzalik…

  6. siapa orang yang gak pengen hidup di kota dg segala fasilitas yang ada di kota?
    buat bang ali marzuki:bersyukurlah anda yang hidup di kota dan memakai fasilitas yang ada walaupun dengan uang rakyat?
    buat pembesar atau DPR negeri ini: dengan pernyataan ali marzuki demikian,apa gak ada yg protes?kami menganggap anda lebih pintar dari kami sehingga anda kami(rakyat) menunjuk anda sebagai anggota DPR,pernyataan seperti itu malah di biarkan?
    Yang bodoh kita sebagai rakyat atau para anggota DPR yang bodoh yaaaaaaaaaaaaa?

  7. ya harap maklum,partainya kan pengusun pluralisme sampai2 ahmadiyah yg nyata2 salah dipertahankan oleh big bos nya. Allahu Akbar sedikit2 para liberal-pluralis akan ketahuan belangx bgmn mrk hanya mikir urusan perut bukan urusan umat.
    Khilafah Yes…Liberal-pluralis-demmokrazy NO…!!!!

  8. ckk,..Benar2 keterlaluan,.gak punya hati,..Mudah2an Allah segera memberinya peringatan / pembalasan agar kita semua -“rakyatnya”- bisa membalas perkataannya,..”loh itukan resiko lo jadi ketua DPR..” dan agar dia jg tahu bhw tidak seorangpun menginginkan adanya musibah,. Ato jgn2 dia gak punya tv,,jd gak nonton betapa menderitanya saudara2 qta dsana..

  9. ini komentar macam apa?? saya sungguh sangat malu diri saya dan ratusan juta rakyat Indonesia lainnya harus diwakili oleh para anggota dewan yang terhormat seperti mereka. ketuanya komentar ngawur, anak buahnya pada hobi plesir. udh tau bencana juga malah diem2 ke italia.. alangkah lucunya negeri ini.. (–“)

  10. Kita suruh pindah saja marzuki Alie ke kawah merapi, karena ruang kantornya di DPR terlalu dingin & membuat otaknya beku.

  11. mata kita sekarang telah terbuka lebar bahwa sifat dari para pemimpin negeri ini tidak memikirkan nasib rakyatnya yang sedang dilanda krisis multidimensi..,masihkah kita tetap percaya kepada mereka?

  12. semoga Allah membuka hati dan mata pemimpin Indonesia, Amin

  13. dasar neolib, ternyata negara kita benar2 sdh neolib
    kacau sperti ga ada pemimpin yg berakhlak lg…ini karma century buat mrk yg menutupinya… pelan2 akan terlihat watak asli pencitraan…..dasar munafik…juki…juki muke loe perak….

  14. Maerzuki Ali ituorang pa ya ?,q bnga jdi anak indonesia wlau ngaranya rwan bncana, biarkan q tnggal di tpi pntai q takkan mau pidah k derah lain. pesisir itu dalaah hidup mati ku

  15. harusnya marzuki ali bicara yg bijak,mau di bawa kemana rakyat ini pak,sedangkan bapak uncang2 kaki ja di gedung DPR,sedangkan rakyat yg tinggal di pulau2 hidup menderita dn bergantung dgn keadaan,pa bpk pernah tau kehidupan mereka sbelumnya…..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*