Ribuan Massa Berdemontrasi Dukung Pencabutan Larangan Hijab Di Turki

Angkara, ibukota Turki terbesar, pada hari Sabtu (30/10), diwarnai oleh aksi demonstrasi yang melibatkan ribuan massa. Mereka mendukung pencabutan larangan hijab di negeri ini. Aksi demonstrasi yang digagas oleh “Forum Kebebasan Beragama” di Turki ini mendukung tuntutan untuk mencabut larangan hijab di universitas dan lembaga-lembaga negara.

Sejak lima tahun lalu, forum ini selalu mengorganisir aksi demonstrasi pada hari Sabtu setiap minggu di salah satu provinsi untuk tujuan yang sama. Namun, aksi demontrasi hari ini diputuskan untuk diselenggarakan di alun-alun “Abdi Ipekci” kota terbesar, Ankara, karena eskalasi tuntutan saat ini untuk pencabutan larangan hijab di universitas.

Para demonstran dan simpatisan yang menuntut pencabutan larangan hijab datang ke Ankara dari seluruh negeri. Turut berpartisipasi dalam demonstrasi ini juga, sejumlah besar anggota organisasi masyarakat sipil dan organisasi pembela hak asasi manusia di Turki.

Baru-baru ini, universitas Turki telah membuka pintu bagi para mahasiswi baru yang memakai hijab, setelah 12 tahun lalu hijab dilarang di universitas-universitas, menyusul sekulerisasi yang dibuat oleh Mustafa Kemal Ataturk, yang oleh beberapa kalangan dituduh sebagai salah satu tangan Zionisme internasional untuk memusuhi Islam, di mana ia menghapus kekhilafahan Utsmani pada dekade dua puluhan abad yang lalu.

Kantor berita “Alalamiyah” menggambarkan masuknya para mahasiswi berhijab ke universitas setelah mereka dilarang selama bertahun-tahun sebagai “revolusi kecil” melawan sekulerisme yang dipaksakan oleh Ataturk, sebelum delapan puluh tahun yang lalu.

Kepala Dewan Pendidikan Tinggi, telah menyampaikan pada Universitas Istanbul awal Oktober, bahwa ia tidak dapat mengeluarkan siswa manapun karena pakaiannya. Hal itu, setelah ia menerima keluhan dari seorang mahasiswi di universitas yang dikeluarkan dari kelas, karena ia memakai penutup kepala untuk menyembunyikan rambutnya.

Sejak itu, beredar penerapan resolusi, dan beberapa universitas membuka pintu lagi bagi para mahasiswi berhijab-setelah 12 tahun larangan pemakaian hijab-berdasarkan keputusan Dewan Pendidikan Tinggi (mediaumat.com, 31/10/2010).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*