Kelompok ultra kanan Jerman terus mengkampanyekan penolakan terhadap pembangunan Masjid Koln (Cologne). Kelompok ini bahkan telah menjalin aliansi dengan sebuah partai yang memiliki aliran politik serupa di Austria, Far-Right Freedom Party (FPO).
Masjid Koln itu kelak juga akan dijadikan pusat budaya Turki. Pembangunan masjid yang didisain futuristik ini sekarang masih berlangsung.
Kelompok ultra kanan ini berdalih, pembangunan masjid itu hanya memperkecil kemungkinan terjadinya integrasi antara kalangan imigran yang mayoritas berasal dari Turki dengan masyarakat Jerman.
Kelompok sayap kanan yang tergabung dalam gerakan Pro Koln sejak lama mengkampanyekan penolakan pembangunan masjid itu. ”Setiap gerakan harus mempunyai nilai jual yang unit,” kata Bernd Schoppe, dari Pro Koln. ”Masjid itu merupakan ancaman nyata Islamisasi di Jerrman. Masjid dengan kubah besar dan menara setinggi 55 meter.”
Sementara FPO baru-baru ini berhasil mendapatkan dukungan sekitar 26 persen suara dalam pemilu di Wina. Salah satu slogan yang digembar-gemborkannya dalam pemilu adalah ‘Umat Islam harus pulang ke negara asalnya’.
FPO juga berkampanye dengan membuat sebuah permainan atau game online dengan sentimen anti-Islam. Dalam permainan itu, pemain akan mendapatkan nilai bila berhasil menembak jatuh muadzin dari menara masjid. (republika.co.id, 31/10/2010)